Wednesday, October 27, 2010

Mbah Maridjan dan Kesetiaan Menjaga Merapi

Ketika Gunung Merapi dinyatakan dalam status awas oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta pada Senin (25/10) pukul 06.00 WIB, pemerintah menindaklanjutinya dengan memerintahkan warga di sekitar gunung itu untuk mengungsi.

Pemerintah langsung turun tangan mengungsikan warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi, termasuk di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sebagian besar warga, terutama lansia, anak-anak, dan perempuan bersedia untuk mengungsi di barak pengungsian yang telah disediakan pemerintah, tetapi ada warga yang belum mau dan tetap bertahan di rumah masing-masing.

Di antara warga yang belum bersedia mengungsi itu adalah juru kunci Gunung Merapi Ki Surakso Hargo atau Mbah Maridjan. Pria berusia 83 tahun bersikukuh tetap tinggal di rumahnya, karena tanggung jawabnya sebagai juru kunci keraton Yogyakarta.

Meskipun sejumlah pihak telah berusaha membujuknya, Mbah Maridjan tetap bersikukuh tidak mau mengungsi dan tetap tinggal di kediamannya yang berjarak sekitar enam kilometer dari puncak gunung teraktif di dunia itu.

"Saya masih betah tinggal di tempat ini. Jika saya pergi mengungsi, lalu siapa yang mengurus tempat ini," kata pria yang menyandang juru kunci Gunung Merapi sejak 1982 di kediamannya, Senin (25/10).

Namun demikian, Mbah Maridjan meminta warga menuruti imbauan pemerintah untuk mengungsi dan memohon keselamatan pada Tuhan agar tidak terjadi yang sesuatu yang tidak diinginkan jika Merapi benar-benar meletus.

"Saya minta warga untuk menuruti perintah dari pemerintah dan memanjatkan doa kepada Tuhan agar diberi keselamatan dan Merapi tidak 'batuk'," kata pria yang memiliki tiga anak itu.

Menurut dia, hanya Tuhan yang tahu kapan Merapi akan meletus. "Saya tidak punya kuasa apa-apa," katanya.

Sikap tidak mau mengungsi itu juga ditunjukkan Mbah Maridjan ketika Merapi mengalami erupsi pada 2006. Pada saat itu dirinya menolak untuk mengungsi meskipun dibujuk langsung oleh Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X dan dijemput mobil evakuasi.

Pria 'sepuh' itu tetap tinggal di rumah untuk menepati janjinya terhadap mendiang Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang mengangkatnya sebagai juru kunci Gunung Merapi pada 1982.

Kejadian itu membuat Mbah Maridjan semakin terkenal. Popularitas itu membuat Mbah Maridjan dipercaya menjadi bintang iklan salah satu produk minuman energi.

Ternyata Tuhan berkehendak, Merapi meletus pada Selasa (26/10) petang. Bencana tersebut berdasarkan data hingga Rabu (27/10) mengakibatkan puluhan orang luka-luka dan puluhan orang tewas, termasuk Mbah Maridjan.

Pria yang mengabdikan diri untuk menjaga Merapi itu tewas terkena awan panas saat gunung tersebut meletus.

Seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Desa Umbulharjo, Slamet mengatakan, saat dilakukan penyisiran pada Rabu (27/10) pagi ditemukan sesosok mayat dalam posisi sujud di rumah Mbah Maridjan.

"Kemungkinan mayat yang ditemukan tersebut adalah Mbah Maridjan, namun hal itu belum pasti karena wajah dan seluruh tubuhnya sudah rusak dan sulit dikenali lagi," katanya.

Menurut dia, mayat tersebut ditemukan di dalam kamar mandi rumah dalam posisi sujud dan tertimpa reruntuhan tembok dan pohon. Biasanya di dalam rumah tersebut hanya ditinggali oleh Mbah Maridjan sendiri.

Kepala Humas dan Hukum Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta Heru Trisna Nugraha mengatakan, saat ini jenazah Mbah Maridjan masih berada di Bagian Kedokteran Forensik RS Dr Sardjito, Yogyakarta.

"Jenazah tersebut dibawa oleh anggota Tim SAR dan masuk ke Rumah Sakit Dr Sardjito sekitar pukul 06.15 WIB, informasi yang kami peroleh dari petugas SAR yang mengantar saat ditemukan Mbah Maridjan dalam kondisi memakai baju batik dan kain sarung," katanya.

Mbah Maridjan kini telah tiada. Dia telah menepati janjinya untuk tetap setia menjaga Gunung Merapi hingga akhir hayatnya.

Kepala Desa Umbulharjo Bejo Mulyo mengatakan, Mbah Maridjan adalah orang yang memegang teguh prinsip dan bertanggung jawab.

Meskipun Merapi telah berstatus awas, Mbah Maridjan tetap bertahan di rumahnya sebagai wujud tanggung jawab terhadap amanat yang diemban sebagai 'abdi dalem' Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

"Kami sangat kehilangan sosok yang menjadi `panutan`, yang selama ini selalu dijadikan tempat untuk meminta nasihat. Kami berdoa semoga arwah Mbah Maridjan diterima di sisi Allah SWT, diterima amal ibadahnya dan diampuni dosa-dosanya," katanya. (antara/dar)

Muda, Kreatif, dan Kaya

KOMPAS.com - Fenomena Facebook tidak hanya soal teknologi informasi, internet. Facebook juga telah melahirkan miliuner muda dengan usia dua puluhan tahun. Masuknya anak-anak muda ini membuat rata-rata umur orang-orang terkaya AS menurun menjadi 65,7 tahun.

Demikian menurut Forbes America’s Top 400 Richest. Namun, hanya ada enam orang miliuner AS berusia di bawah 40 tahun, tetapi tiga di antaranya adalah pendiri Facebook.

Mereka muda, kreatif, kaya, ganteng, dan masih bujang. Salah satu dari mereka itu adalah Dustin Moskovitz. Dia merupakan miliuner termuda AS di usianya yang ke-26. Moskovitz delapan hari lebih muda dari mantan teman sekamarnya di Harvard dan sama-sama pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Moskovitz berada di urutan ke-35 dari daftar 400 orang kaya versi Forbes.

Walaupun turut membidani Facebook, Moskovitz meninggalkan manajemen Facebook pada tahun 2008 untuk mengembangkan Asana, sebuah perusahaan perangkat lunak yang memungkinkan pribadi atau perusahaan kecil berkolaborasi dengan lebih baik.

Perusahaan itu menarik beberapa pionir dan mungkin akan menjadi perusahaan berharga suatu hari nanti. Majalah Forbes memperkirakan, Moskovitz memiliki kekayaan 6,9 miliar dollar AS, sebagian berasal dari kepemilikan saham 6 persen di Facebook yang bernilai 1,4 miliar dollar AS.

Kekayaan Moskovitz mengalahkan kekayaan Chief Executive Officer (CEO) Apple Steve Jobs, yang memiliki kekayaan 6,1 miliar dollar AS.

Teknologi informasi telah menjadi salah satu ajang pencetak warga kaya di AS. Bill Gates, misalnya, memulai debutnya sebagai orang kaya tahun 1986 pada usia 30 tahun, dengan kekayaan bersih 315 juta dollar AS.

Michael Dell, pembuat merek Dell, mulai masuk daftar warga kaya pada usia 26 tahun dan 19 tahun kemudian masih tetap ada dalam daftar 20 miliuner terkaya AS. Demikian pula David Filo dan Jerry Yang (Yahoo) yang menjadi jutawan pada usia muda.

Moskovitz mengambil jurusan ekonomi di Harvard University dan Zuckerberg juga pernah kuliah di universitas yang sama.

Keduanya keluar dari Harvard untuk pergi ke San Francisco dan mendirikan perusahaan pada 2004 bersama Eduardo Saverin dan Chris Hughes.

Saverin (28), juga otak pendirian Facebook, tidak ikut keluar dari Harvard dan lulus menjadi sarjana.

Facebook dan Saverin pernah saling menggugat. Masalah tersebut diselesaikan dengan memberikan saham Facebook sebesar 5 persen kepada Saverin. Biografi Saverin sebagai pendiri juga dipasang di halaman Facebook. Saham itu kini bernilai 1,15 miliar dollar AS dan membuat Saverin berada di urutan ke-356 dari daftar Forbes 400. Mendirikan Asana

Empat tahun kemudian Moskovitz juga meninggalkan Facebook dan mendirikan Asana. Tahun lalu Asana mendapatkan dana sebesar 9 juta dollar AS dari perusahaan patungan Benchmark Capital dan Andreessen Horowitz.

Menurut Forbes, kekayaan Moskovitz naik pesat atau meningkat 245 persen pada tahun lalu. Kenaikan itu berasal dari investasi Moskovitz pada Digital Sky Technologies, sebuah perusahaan Rusia yang menginvestasikan dana sebesar 200 juta dollar AS di Facebook. Digital Sky Technologies adalah perusahaan terkemuka di Eropa dalam jejaring sosial.

Asana bukanlah perusahaan besar yang mempekerjakan ratusan pegawai. Asana diawaki oleh anak-anak muda yang memiliki semangat dan kreativitas. Seperti yang dicantumkan di situs Asana, perusahaan itu membicarakan soal strategi pertumbuhan alternatif.

Perusahaan diharapkan bisa bertumbuh pesat walau dengan pegawai yang sedikit. Kemampuan kolektif bisa membuat perusahaan mencapai pendapatan besar.

Asana yang dikelola oleh anak-anak muda jebolan Facebook dan Google ini meniru beberapa strategi Facebook.

Peran anak muda ini (Moskovitz) akan dibintangi oleh Joseph Mazzello dalam film The Social Network tentang pendirian Facebook.

Walaupun punya banyak uang, pemuda ini tidak boros. Dia masih tinggal di rumah sewaan sederhana di Palo Alto, California, AS.

Apa yang dilakukan dengan kekayaan itu? Pada September lalu dalam acara Oprah Winfrey dia memberi 100 juta dollar AS kepada beberapa sekolah di Newark, AS. Hadiah itu merupakan yang terbesar oleh pemuda seusianya dalam sejarah AS.

Moskovitz juga memberikan dana 70.000 dollar AS untuk mendukung Proposition 19, sebuah RUU yang sedang mengusahakan legalisasi mariyuana di California.

Proposition 19 berusaha agar warga berusia 21 tahun lebih diperbolehkan memiliki dan menanam ganja (Cannabis) untuk penggunaan personal serta memperbolehkan pemerintah mengatur produksi dan pajak serta penjualannya. Tidak banyak orang kaya yang mendukung usulan ini.

Mengapa mendukung itu? Mokovitz mengatakan, banyak sekali inisiatif di luar sana. Prop 19 akan membuat stabil keamanan nasional dan meningkatkan perekonomian di negara bagian. Usulan tersebut juga akan mengurangi penghuni penjara karena kekerasan akan berkurang. (JOE)