Monday, November 22, 2010

http://www.agroindonesiamandiri.cc.cc/

MAGNESIUM PRIMER ( KISERIT )

Hara makro Magnesium (MgO) merupakan unsur hara esensial yang sangat dibutuhkan tanaman dalam pembentukan hijau daun ( chlorofil ) dan sebagai co-faktor hampir pada seluruh enzim dalam proses metabolisme tanaman seperti proses fotosintesa, pembentukan sel, pembentukan protein, pembentukan pati, transfer energi serta mengatur pembagian dan distibusi karbohidrat keseluruh jaringan tanaman.

Pupuk MG Primer atau yang lebih dikenal sebagai KISERIT, tergolong pupuk tunggal yang manfaatnya mampu memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Diantaranya dapat meningkatkan pH tanah dan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah sekaligus menambah nutrisi Mg didalam tanah untuk kebutuhan tanaman.
Magnesium ( Mg ) juga memegang peranan penting dalam transportasi Phosphat dalam tanaman.

Manfaat Mg Primer ( KISERIT ) terhadap tanaman dan tanah antara lain :
1. Menghasilkan Klorofil dengan sempurna.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas dan kuantitas produksi.
3. Meningkatkan kadar minyak pada buah sawit dan lainnya.
4. Meningkatkan pH tanah dan memperbaiki struktur tanah akibat pemberian pupuk kimia.
5. Ketersediaan kandungan hara, fosfor dalam tanah.
6. Dapat mengurangi ( menetralisir ) racun akibat kandungan Al dan Fe dalam tanah yang tinggi.

Keunggulan Pupuk Mg Primer ( KISERIT ) cap SAWIT.
1. 100% bersifat alamiah.
2. Mudah larut dalam tanah.
3. Mempermudah aplikasi.
4. Berwarna abu-abu / tidak berdebu.
5. Kelebihan pemberian tidak merusak struktur tanah dan tidak meracuni tanaman.

Spesifikasi Mg Primer ( KISERIT ) cap SAWIT :

Unsur Hara Utama : Magnesium (MgO) = 28 - 30 %
Warna : abu-abu
Bentuk : Powder (Serbuk) dan Granular ( butiran ).
Kemasan : Karung Plastik 50 Kg

Pupuk NPK TROPHIKAL adalah pupuk majemuk yang dapat digunakan untuk semua jenis tanaman serta pada berbagai kondisi lahan, iklim dan lingkungan. Setiap butir pupuk majemuk NPK cap TROPHIKAL mengandung tiga unsur hara utama yg dibutuhkan tanaman yaitu Nitrogen ( N) , Posfat ( P) , dan Kalium ( K) yg diperkaya unsur hara sekunder Magnesium ( MgO) dan Kalsium Oksida ( CaO) serta Sulfur ( S) , yg telah terbukti efektif dapat memperbaiki sifat2 tanah dan meningkatkan daya larut unsur hara dalam tanah
Spesifikasi Pupuk NPK MERK TROPHIKAL :
Unsur Hara Utama : Nitrogen ( N) , Fosfat ( P) , Kalium ( K)
Dengan formula/ komposisi:
16-16-16, 12-12-17+2(MgO) dll.
Warna : Biru
Bentuk : Granular ( Butiran)
Kemasan : Karung Plastik 50 Kg


PERUSAHAAN

OFFICE : Jl. Paku Kompleks Deli Indah Permai No. B-26 Medan 20245
Phone / Fax : 061-6857000.
E-Mail : cv.agroindonesiamandiri@yahoo.co.id
Website : www.agroindonesiamandiri.cc.cc
www.agroindonesiamandiri.indonetwork.net
Direktur/CEO : Mr. Iyout Arifin Yoer
Contact/Phone : 0812-60915777

Pupuk Organik POST Incar Pasar Tanaman Hias di Kota Medan

MedanBisnis – Medan. Pupuk organik POST, produksi CV Bina Tani Sejahtera asal Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura), Sumatera Utara, mengincar pasar tanaman hias yang berkembang di kota-kota besar, termasuk Kota Medan.
Kami mengalihkan target pasar dari perkebunan-perkebunan sawit serta pertanian tanaman pangan di daerah Labuhan Batu Utara dan sekitarnya, ke daerah lain yang memiliki sentra budidaya tanaman hias, yakni Kota Medan,” kata pengusaha CV Bina Tani Sejahtera, Arief Irvan didampingi Romi Calmaria, kepada MedanBisnis di Medan, Jumat (1/10).

Pasar Kota Medan diincar, karena tingginya permintaan pupuk untuk tanaman hias yang banyak dibudidayakan, baik oleh pengusaha nursery maupun masyarakat yang mengoleksi tanaman tersebut di rumahnya.

“Termasuk juga yang membudidayakan tanaman buah-buahan di pot dan areal sempit, seperti pekarangan rumah. Mereka tentunya membutuhkan pupuk yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman koleksinya secara optimal,” kata Arief.

Apalagi, menurut dia, makin terbukanya wawasan masyarakat akan manfaat penggunaan pupuk organik yang diyakini mampu menyokong pertumbuhan tanaman secara optimal, dalam jangka waktu lama.

“Utamanya tanaman hortikultura atau sayur-mayur dan buah-buahan. Di tengah makin tingginya kesadaran masyarakat akan bahan makanan yang sehat, makin besar pula permintaan akan pupuk organik yang tidak meninggalkan residu kimia di dalamnya. Selain tentunya mengandung unsur hara yang lebih lengkap dari pupuk anorganik ,” kata Arief, seraya mengatakan slogan mereka, “save the earth go organic” turut menjadi penunjang pemassalan produk ini ke masyarakat.

Pupuk organik POST terbuat dari tandan kosong sawit dengan campuran tinja lembu. Saat ini, butiran pupuk POST sudah lebih halus dengan penggunaan mesin penghalus setelah dicacah.
“Pada awalnya, banyak konsumen yang kurang suka, karena bentuk pupuk ini masih kasar.

Sebab sebelumnya kami hanya menggunakan mesin pencacah untuk tandan kosong sawit yang digunakan, sehingga hasil kompos seperti ada serat-serat kasar yang oleh sebahagian orang masih dianggap sampah,” katanya.

Seiring tehnologi yang digunakan semakin baik, kini mereka bisa memproduksi kompos yang benar-benar halus. “Itu pula yang mendasari kami percaya diri untuk memasarkannya kepada penggiat tanaman hias,” imbuh Arief.

Selain pupuk organik, CV Bina Tani Sejahtera juga memproduksi media tanaman bunga anthurium dan sejenisnya berupa campuran pupuk organik POST, humus sawit serta sekam gongseng. Media tanam ini dijual dalam kemasan 2,5 kg Rp 6.000 – Rp 7.500.

Juga media tanam buah dalam pot berupa campuran tanah hitam, pupuk organik POST serta sekam gongseng yang dijual Rp 11.000 hingga Rp 15.000 per 10 kg.

Mereka mempromosikan produk ini lewat pameran-pameran yang sering diikuti, serta door to door ke toko-toko bunga dengan sistem titip jual.

“Sambutan konsumen positif. Namun kami terkendala dengan masih terbatasnya kemampuan distribusi akibat ketiadaan transportasi yang memadai,” ujar Arief, seraya mengatakan mereka masih mengantar pesanan-pesanan konsumen dengan sepeda motor dari kantor distribusi di kawasan Mencirim, Deliserdang.

Namun, kondisi tersebut tak menyurutkan upaya mereka untuk lebih luas memperkenalkan produk tersebut. Selain di Medan, pupuk ini juga sudah diperkenalkan ke petani di Kisaran dan Perbaungan. (eko hendra)

Sunday, November 14, 2010

Duh, Gayus.. Gayus

Namanya Gayus Halomoan P. Tambunan. Reputasinya dalam karier boleh dibilang tak bunyi. Enteng. Cuma level golongan III A di Direktorat Pajak Departemen Keuangan. Soal gaji juga tak seberapa. Katakanlah lima sampai Rp 12 juta, sudah termasuk tunjangan ini dan itu.

Tetapi bicara kekayaan lain lagi. Rupanya bagi Gayus antara pendapatan dan kekayaan tak selalu berbanding lurus. Kendati bergaji segitu, dia bisa berlibur berhari-hari tidur di hotel ke luar negeri. Jumat pekan lalu, wartawan Kompas dan Jakarta Globe, memotret (sangat mirip) dia sedang pelesir di Bali, menonton tenis pada Commonwealth Bank Tournament of Champions WTA di Nusa Dua, Bali.

Rumahnya ada di Gading Park View, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Berada di sudut pula. Kediaman yang berada di hoek seperti rumah Gayus harganya Rp 3,2 miliar, ini angka yang dipatok developer pada 2003, tentu sekarang lebih menjulang.

Sebagai penghuni kawasan elit, tentulah di garasinya ada mobil, di dalam rumah jelaslah ada perabotan bermerek. Belum lagi duit di rekeningnya. Pernah terungkap ada uang Rp 25 miliar. Lain waktu, ada lagi Rp 70 miliar. Wajar, jika dia memiliki hobi mahal mengayunkan stik golf.

Jangan tanya bagaimana caranya memperolehnya. Jika jujur, seumur hidup menjadi pegawai pun dia tak sanggup menumpuk harta sebanyak itu. Salah satu peluangnya menumpuk uang adalah lewat posisinya sebagai Penelaah Keberatan Direktorat Jenderal Pajak. Kiatnya, ya mengakali pajak pengusaha jadi sekecil-kecilnya (bila perlu sampai nol), sebagian mengucur ke dalam rekeningnya.

Bahwa pekerjaan seperti itu melanggar hukum, itu memang benar. Tapi enteng bagi Gayus. Lihat saja ketika dia diusut dalam perkara korupsi, penggelapan, dan pencucian uang. Barang bukti adalah uang di rekeningnya yang Rp 25 miliar. Kasusnya ditangani Mabes Polri. Ketika masuk ke kejaksaan pun, Kejaksaan Agung membentuk timnya untuk menangani kasus Gayus.

Melihat komposisi tim, rasanya Gayus tak bakal lolos dari jerat hukum. Justru, di sini uniknya. Tim dari kepolisian dan kejaksaan bekerja dengan langkah-langkah miring. Misalnya, uang yang sempat disita Rp 25 miliar kemudian menyusut jadi Rp 395 juta. Sisanya nggak jelas kemana larinya. Di pengadilan, sang jaksa mengurangi jumlah pasal yang dibidik. Cuma penggelapan dan dituntut setahun penjara. Majelis Hakim Pengadilan Tangerang mengetok palu bebas buat Gayus.

Belakangan terungkap, bahwa uang dari rekening Gayus itu sudah dibagi-bagikan kepada sejumlah penegak hukum. Mulai dari kepolisian hingga hakim. Sebab sangat riuh diberitakan, polisi kembali memburu Gayus.

Gayus terkena 3 pasal sekaligus pada kasus ini, yaitu pasal korupsi, penggelapan uang dan pencucian uang, tapi anehnya pada sidang ia hanya di tuntut 1 pasal yakni hanya pasal penggelapan. Dan mendapat hukuman yang relatif ringan yakni 1 tahun percobaan, namun kemudian ia malah dibebaskan.

Sementara, sejumlah polisi diproses ke pengadilan. Tetapi hanya kelas menengah bawah, sedangkan petinggi yang terlibat belum tersentuh. Ada pun di kejaksaan, katanya sih, sedang diproses, tapi tak jelas hasilnya hingga kini. Lalu aparat di pengadilan, ini lebih gelap lagi.

Gayus pun diproses. Ditangkap di Singapura, akhir Maret 2010. Lalu dia dijebloskan ke tahanan Brimob, Kelapa Dua, Depok, sejak awal April 2010. Selama diperiksa untuk kedua kalinya, banyak cerita yang berseliweran. Termasuk pengakuannya soal pengusaha yang mengemplang pajak yang menggunakan jasanya. Juga tentang uangnya yang kemudian disita lagi, nilainya Rp 70 miliar.

Diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dia kembali mengungkap pengusaha itu. Namun hingga kini polisi belum berani menyentuh si pengusaha.

Saat proses hukumnya sedang berjalan, eh Gayus malah tertangkap kamera wartawan Kompas dan Jakarta Globe sedang berlibur di Bali. Rupanya tahanan yang selama ini dikenal ekstra ketat itu, tak membuat Gayus benar-benar terkurung. Dia tetap saja bisa berkeliaran bahkan nonton pertandingan tenis di Bali, Jumat 5 November 2010.

Gayus mencoba berkilah, bahwa foto itu bukan dirinya. Namun, Polri tak menutup-nutupi persoalan. Kapolri Komjen Timur Pradopo memerintahkan mengusut tuntas kasus ini. "Kasus ini bakal menjadi preseden buruk bagi Polri," katanya kepada wartawan.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Iskandar Hasan bercerita terbuka bahwa ada sejumlah petugas di Brimob yang diduga menerima suap dari Gayus. Dia menjelaskan, ada sembilan orang petugas itu diproses secara hukum.

Didi Syamsudin, Anggota Komisi Hukum DPR-RI, menilai bagus langkah terbuka yang dilakukan kepolisian kali ini. "Akan lebih baik lagi jika kasus ini diusut secara menyeluruh. Termasuk si pengusaha yang mengemplang pajak itu," kata dia.

Nurlis Effendi