Friday, September 30, 2011

Cassa 212













Perancang CASA  Terbang perdana 26 Maret 1971  

Ciri-ciri umum
  • Kru: Dua pilot
  • Kapasitas: sampai 20 pasukan, 12 liter, atau kargo 2.820 kg
  • Panjang: 16,15 m
  • Bentang sayap: 20,28 m
  • Tinggi: 6,60 m
  • Area sayap: 41 m²
  • Berat kosong: 4.400 kg
  • Berat isi: kg ( kg)
  • Maksimum Takeoff (MTOW): 8.000 kg
  • Tenaga Penggerak: 2x Garrett AiResearch TPE-331-10R-513C, masing-masing 690 kW (925 shp)
Performa
  • Kecepatan maksimal: 370 km/j (230 mpj)
  • Jarak: 1.433 km (895 mil)
  • Ketinggian maksimal: 7.925 m (26.000 kaki)
  • Daya tanjak: 497 m/menit (1.630 kaki/menit)
  • Wing loading: kg/m² ( lb/kaki²)
  • Power/berat: kW/kg ( hp/lb)
Persenjataan

Nusantara Buana Air, PT

PT. Nusantara Buana Air merupakan sebuah perusahaan penerbangan, yang melayani penerbangan perintis, charter, medivac, cargo, etc,
Saat ini PT. Nusantara Buana Air melayani route Perintis:

1.Dari MEDAN ke Wilayah aceh
(Tapaktuan, Sinabang, Singkil, Naganraya, B. Pidie, Takengon, Kutacane, B. Aceh), dan Wilayah SUMUT (Sibolga, G. Sitoli, P. Tello)

2.dari PADANG ke (P.Tello, G. Sitoli, Rokot, Muko-muko, Bengkulu).

Contact:
Head office (Jakarta) :
Telp  : 021 - 8353783
Fax   : 021 - 8353787

Branch Office (Medan):
Telp  : 061 - 4534680
Fax   : 061 - 4154603

Pesawat Cassa 212 NBA Jatuh Di Bahorok Medan

Video Pesawat Cassa Jatuh. Pesawat Casa 212 milik maskapai NBA yang jatuh pada Kamis tanggal 29/9/2011 pagi telah ditemukan di sebuah bukit di Langkat, Sumatera Utara. Zulkifli, Kepala Cabang NBA Sumut mengatakan, lokasi jatuhnya pesawat di koordinat 3 derajat 23 menit 80 detik lintang utara dan 98 derajat 01 menit 21 detik bujur timur.

”Tadi saya sudah lima kali mengitari bukit tersebut dan melihat pesawat masih utuh,” kata  Zulkifli. Ia mengatakan posisi pesawat kira-kira sekitar 30 km dari aliran sungai.
Melihat kondisi pesawat, kemungkinan korban selamat masih besar. Namun, pihaknya tidak dapat melakukan pemotretan kondisi pesawat karena medan yang sulit.
”Sulit sekali medannya karena diapit oleh bukit, jadi saat ini kami mengharap evakuasi dari jalur darat,” sebutnya. Saat ini tim SAR dan TNI sedang berkoordinasi untuk menuju lokasi jatuhnya pesawat dan segara mengevakuasi korban.
Pesawat Casa 212 yang membawa 14 penumpang dan 4 awak tersebut berangkat dari Bandara Polonia, Medan, pukul 07.00 dan dijadwalkan tiba di Kutacane pukul 08.00, tetapi tak lama kemudian pesawat dinyatakan hilang kontak dan tak diketahui kabarnya.
General Manager Bandara Polonia Medan Bram Baroto menuturkan pada pukul 09.00 WIB sebuah pesawat CC Air menangkap sinyal darurat pada posisi radial 246 dengan jarak sekitar 36 kilomile. Pada saat pesawat take off atau lepas landas cuaca di Medan sendiri tengah cerah. Selain itu, kondisi pesawat juga diketahui baik.
Inilah daftar penumpang pesawat Cassa jenis 212 yang hilang kontak, Kamis (29/9/2011). Pesawat perintis yang dioperasikan PT Nusantara Buana Air (NBA) yang menerbangi rute Medan-Kutacane. 
Pesawat take off pukul 07.23 wib. 
Penumpang
1. Aisyah (Child)
2. Astuti (Mrs)
3. Suriadi (Mr)
4. Tia Afriliani (Child)
5. Dr Suhelman (Mr)
6. Dr Juli Dhaliana (Mrs)
7. Siwa Sanbugan (Mr)
8. Jefridin (Mr)
9. Tirnau Karsu (Mr)
10. Andi Raylan M Bangko (Mr)
11. Ahmad Arief (Baby)
12. Samsidar Yusni (Mrs)
13. Hamimatul Janah (Child)
14. Hanif Abdilah (bayi)

Awak
1. Famal Ishak (Pilot) (sebelumnya TNI menyebut Pomal)
2. Budiono (Co Pilot)
3. Nico Matulessy (Teknisi)
4. B. Soetopo (FOO)

Dugaan Penyebab Pesawat Cassa 212 Jatuh


Kondisi pesawat Cassa 212 milik PT NBA (Repro: okezone)
Kondisi pesawat Cassa 212 milik PT NBA (Repro: okezone)
MEDAN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Polonia Medan menyebutkan kecepatan angin di lokasi jatuhnya pesawat Cassa 212-200, di kawasan hutan Geleng Pintu, Sinambah, Bahorok, Langkat, Sumatera Utara, kencang.

Kecepatan angin, siang ini, menurut BMKG mencapai 20 knot. Ini riskan untuk segala bentuk penerbangan. Karena itu BMKG mengimbau pesawat dan helikopter Tim SAR yang melakukan evakuasi korban, untuk berhati-hati.

“Kecepatan angin di lokasi memang cukup kencang mencapai 20 knot,” jelas Kasi Data dan Informasi BMKG Polonia Medan, Hartanto, Jumat (30/9/2011).

Hartono menambahkan, selain angin kencang, cuaca di lokasi juga berubah dengan cepat. Saat ini, jelas Hartono, kawasan hutan di Kecamatan Bahorok sedang musim hujan. “Sampai tiga hari ke depan, wilayah Bahorok masih diguyur hujan,” sebutnya.

Kecepatan angin saat pesawat jatuh pada Kamis pagi kemarin, kata Hartono, juga tidak berbeda jauh dengan saat ini. Dia memprediksi, pesawat PK-TLF milik PT Nusantara Buana Air (NBA) itu dihantam angin kencang dari arah depan. Hantaman angin itu membuat pesawat tidak stabil, bahkan pilot harus menambah kecepatan agar kecepatan menjadi normal.

Selain itu, lanjut dia, rute penerbangan Medan menuju Kutacane, dari kemarin hingga hari ini, terdapat banyak gumpalan awan. Awan tersebut akan membuat pesawat berguncang.

Prediksi soal kondisi angin dan cuaca BMKG, dibenarkan pihak Badan SAR Nasional (Basarnas). Diakui Kepala Baarnas angin menjadi kendala terberat evakuasi para korban melalui udara.

"Angin Bahorok itu saat ini kencang. Jadi kita mengalami kendala," kata Kepala Basarnas, Marsma Daryatmo saat ditemui terpisah.

(ton)

Nusantara Buana Air: Pesawat Laik Terbang


Lokasi jatuhnya pesawat
Jakarta - Pihak manajemen PT Nusantara Buana Air (NBA) menyatakan pesawat miliknya, Cassa 212, yang jatuh sebenarnya laik terbang. Pesawat tersebut baru melakukan pengecekan rutin pada 22 September lalu.

"Perlu kami sampaikan bahwa kondisi pesawat sampai tadi berangkat itu dalam kondisi yang laik terbang. Terkahir melaksanakan inspeksi (pemeriksaan) 100 jam pada tanggal 22 September kemarin," terang Safety Manager Nusantara Buana Air, Robur AD Rizallianto, saat ditemui di kantornya di Gedung Nusantara Buana Air Jl Dr Saharjo, Jakarta, Kamis (29/9/2011).

Menurut Robur, tim NBA yang berada di Medan, saat ini tengah menuju lokasi tempat keberadaan pesawat. "Teman-teman NBA Medan sedang menuju yang diduga lokasi keberadaan pesawat," katanya.

Robur menjelaskan, saat pesawat terbang kondisi cuaca dalam keadaan cukup baik. Hanya saja, angin yang bertiup memang cukup kencang.

Medan yang dilalui pesawat memang di atas perbukitan. Namun Robur memastikan bahwa pilot NBA sudah diberi training ketika berhadapan dengan kondisi buruk.

"Ada perbukitan, tapi kita sudah berikan pelatihan kepada pilot bagaimana jika cuaca ataupun kondisi tidak memungkinkan untuk mendarat. Semua pilot di sini sudah diberi training untuk itu," tambahnya.

Akibat insiden hilangnya pesawat tersebut, Robur mengaku sebagian keluarga korban sudah menghubungi pihak NBA.

"Sudah ada yang menghubungi, kita minta untuk sabar dan mohon doanmya semua crew dan penumpang selamat," tandas Robur.

Pesawat Cassa 212 ini terbang dari Medan pukul 07.00 WIB. Seharusnya pesawat tersebut sampai di Kutacane, Aceh Tenggara pada pukul 08.00 WIB. Pesawat itu terakhir melakukan kontak dengan air control saat berada di atas Bohorok, Kabupaten Langkat. Hingga kini, Tim SAR masih menuju titik lokasi jatuhnya pesawat tersebut. Pesawat itu jatuh di pegunungan kapur di Aceh Tenggara. Semua penumpang dan awak yang berjumlah 18 orang diduga tewas.

(lia/nwk)

Tuesday, September 27, 2011

Perpres Proyek KA Bandara Sudah Terbit


Jakarta (ANTARA) - Kementerian BUMN menyatakan Peraturan Presiden (Perpres) yang menjadi dasar hukum bagi PT Kereta Api Persero untuk mengerjakan proyek jalur kereta api Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 7 kilometer telah terbit. 
"Sudah keluar perpres-nya, sehingga PT KAI dapat langsung mengerjakannya," ujar Deputi Menteri BUMN bidang Infrastruktur dan Logistik Sumaryanto Widayatin kepada ANTARA di Jakarta, Senin. 
Menurutnya, pengerjaan seluruh proyek KA Bandara Soekarno-Hatta dipercayakan kepada PT Kereta Api tanpa harus membuat tim pembangunan. 
"Bila diserahkan dan dibentuk lagi tim, maka selesainya akan lama," imbuhnya. 
Sebelumnya, pembangunan jalur ini memakai skema kerjasama pemerintah swasta (public private partnership) dengan menggunakan Perpres No. 13/2010. Namun, akhirnya pemerintah memutuskan menugaskan PT KAI melalui perpres baru. 
Sumaryanto mengakui beberapa perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah berkomitmen untuk mengucurkan dana dalam pengerjaan proyek tersebut. 
"Mereka (perbankan) cuma membutuhkan perpres-nya saja biar jelas," tuturnya. 
PT KAI akan memakai dana internal perusahaan untuk mengerjakan proyek yang diperkirakan menelan investasi senilai Rp2,3 triliun tersebut. 
Dalam pembangunan proyek jalur kereta api Bandara Soekarno-Hatta ini, PT KAI juga diminta untuk menyelesaikannya dalam tempo 1,5 tahun sejak perpres turun.