Thursday, August 9, 2012

Irak Larang Chevron Eksplorasi Minyak di Wilayah Kurdi

Baghdad (AFP/ANTARA) - Irak melarang raksasa energi Amerika Serikat Chevron dari proyek mereka di wilayah non-Kurdi dari negara itu pada Selasa, setelah mereka membeli dua blok eksplorasi di wilayah otonomi Kurdi yang melawan keinginan Baghdad.

Pengumuman itu terjadi setelah Chevron mengumumkan akuisisi pada 19 Juli, memprovokasi tanggapan serupa dari kementerian perminyakan federal sebagai kesepakatan eksplorasi dari perusahaan Amerika Serikat ExxonMobil dengan pemerintahan Kurdi.

"Kementerian mengumumkan pembatalan kualifikasi perusahaan Amerika Serikat, Chevron, dan melarang mereka dari akses kontrak atau perjanjian apapun dengan kementerian perminyakan federal dan perusahaan-perusahaan lain... terkecuali membatalkan kontrak yang telah mereka tandatangani," kata kementerian perminyakan.

Pemerintah pusat mengatakan bahwa semua kontrak minyak harus melalui Baghdad dan menganggap apapun yang tidak melalui itu ilegal.

Chevron mengatakan pada 19 Juli bahwa mereka membeli saham 80 persen di blok Rovi dan Sarta dari Reliance India.

Pengumuman itu terjadi setelah Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki berjanji pada bulan ini untuk mengambil "langkah yang diperlukan", jika ExxonMobil menerapkan kesepakatan eksplorasi minyak kontroversial dengan Kurdistan.

Baghdad mengatakan pada beberapa bulan terakhir bahwa kesepakatan ExxonMobil telah dibekukan, yang dibantah Kurdistan.

Perseteruan atas kontrak minyak adalah salah satu dari beberapa masalah antara pemerintah pusat di Baghdad dan pemerintah Kurdi di Arbil. (jk/ik)

Nunukan Punya Sumur Minyak Melebihi Brunei

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN---Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur memiliki sumber minyak mentah yang diperkirakan melebihi potensi milik Brunei Darussalam.
Kepala Dinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Distamben dan SDM) Kabupaten Nunukan, Abdul Azis Muhammadiyah mengatakan, wilayah Kabupaten Nunukan yang terdiri dari pulau-pulau yang memiliki banyak cadangan sumber daya alam (SDA) berlimpah.
Hanya sebagian di antaranya belum dikelola berhubung dianggap belum bisa menguntungkan secara ekonomi.
Tetapi selain batubara, terdapat sumur minyak di Pulau Badik yang sudah disurvei oleh PT Star Energi dan disebutkan kandungan minyak di pulau yang dekat dengan Kota Tarakan itu diperkirakan melebihi sumur minyak yang dimiliki Brunei Darussalam.
"Pulau Badik ini berdekatan dengan Pulau Bunyu Kota Tarakan. Tapi masih wilayah Kabupaten Nunukan. Sesuai gambaran dari pihak PT Star Energi, kandungan minyaknya bisa mengalahkan minyak yang dimiliki Brunei," ujarnya.
Kawasan sumur minyak tersebut telah eksplorasi oleh PT Star Energi sejak empat tahun lalu. Baru-baru kembali melakukan kegiatan eksplorasi dengan menggunakan kapal dari Korea.
Menurut Abdul Azis, sumur minyak yang berada di Pulau Badik merupakan sumber yang jangka waktu pengelolaannya sangat lama.
Tapi dia enggan menyebutkan jumlah kandungan minyak yang berada di pulau itu yang dikatakan mampu menyaingi sumur minyak di Brunei Darussalam.
Abdul Azis menambahkan, sampai saat ini belum berproduksi, sehingga belum tampak aktivitas dari perusahaan yang mengelola. Sesuai hasil survei PT Star Energi, sumber minyak terbesar berada di bawah laut, katanya.