Tuesday, October 28, 2014

Menteri Kabinet Kerja Jokowi

TEMPO.COJakarta - Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan kabinet pemerintahannya di Istana Negara, Jakarta, Ahad, 26 Oktober 2014. Dalam kabinet yang dinamai Kabinet Kerja itu, ada 34 nama yang dipilih. 

"Pengumuman ini lebih cepat delapan hari dari batas maksimal yang diamanatkan oleh Undang-Undang Kementerian Negara," kata Jokowi sebelum membacakan nama-nama menteri itu. Berikut ini susunan Kabinet Kerja Presiden Jokowi-Jusuf Kalla periode 2014-2019.

1. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno 
2. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Bappenas: Andrinof Chaniago
3. Menteri Koordinator Kemaritiman: Indroyono Soesilo 
4. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan: Tedjo Edy Purdjianto 
5. Menteri Koordinator Perekonomian: Sofyan Djalil 
6. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani 
7. Menteri Perhubungan: Ignatius Jonan
8. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
9. Menteri Pariwisata: Arief Yahya
10. Menteri ESDM: Sudirman Said
11. Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo
12. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi
13. Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu
14. Menteri Hukum dan HAM: Yasonna H. Laoly 
15. Menteri Kominfo: Rudiantara 
16. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Yuddy Chrisnandi
17. Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro
18. Menteri Negara BUMN: Rini M. Soemarno
19. Menteri Koperasi dan UMKM: A.A. Gusti Ngurah Puspayoga
20. Menteri Perindustrian: Saleh Husin
21. Menteri Perdagangan: Rahmat Gobel 
22: Menteri Pertanian: Amran Sulaiman
23. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri
24. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono
25. Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup: Siti Nurbaja
26. Menteri Agraria dan Tata Ruang: Ferry Musyidan Baldan 
27. Menteri Agama: Lukman Hakim Saifudin
28. Menteri Kesehatan: Nila F. Moeloek
29. Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa
30. Menteri Peranan Wanita: Yohanan Yambise
31. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah: Anies Baswedan 
32. Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi: M. Nasir 
33. Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi
34. Menteri Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi: Marwan Ja'far

KHAIRUL ANAM

Menkominfo Rudiantara Punya Harta Rp 32,81 Miliar

Jakarta - Beberapa menteri yang duduk di Kabinet Kerja bentukan presiden Joko Widodo dan wapres Jusuf Kalla pernah melaporkan jumlah harta kekayaannya. Termasuk Menkominfo Rudiantara.

Dikutip dari website acch.kpk.go.id, dari 34 menteri, sudah ada 20 yang pernah melaporkan harta kekayaannya. Rudiantara sendiri terakhir melapor pada tanggal 21 Oktober 2011 saat menjabat Komisaris Independen PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Pada waktu itu, kekayaan Rudiantara tercatat total Rp 32,81 miliar dan USD 129.705. Terdiri dari tanah dan bangunan di 21 titik senilai Rp 34,29 miliar, alat transportasi Rp 808 juta, usaha lainnya Rp 300 juta, harta bergerak lain berupa logam mulia dan barang antik Rp 3,78 miliar.

Kemudian masih ada surat berharga Rp 750 juta, giro dan setara kas Rp 3,09 miliar dan USD 129.705, piutang Rp 1,02 miliar serta utang Rp 11,24 miliar.

Dibandingkan dengan menteri lain, kekayaan Rudiantara cukup tinggi. Sebagai salah satu perbandingan, ada nama Menteri Pariwisata Arief Yahya yang terakhir menjabat sebagai Dirut Telkom.

Arief Yahya melaporkan harta kekayaan terakhir saat menjabat sebagai Dirut PT Telkom pada 17 Agustus 2010. Total harta kekayaannya senilai Rp 24,7 miliar. Ia antara lain melaporkan memiliki 14 bidang tanah yang terletak di Bandung, Bekasi dan Banyuwangi. Nilai aset tak bergeraknya senilai Rp 10 miliar.

Selain itu, Arief juga memiliki alat transportasi berupa mobil Land Cruiser, Kijang Montana dan Honda Jazz senilai Rp 505 juta.‎ Dia juga memiliki usaha lain di bidang pertanian sapi senilai Rp 707 juta.

‎Surat berharga yang dimiliki Menteri Pariwisata itu senilai Rp 12,6 miliar. Arief juga memiliki Giro setara kas senilai Rp 12,6 miliar dan logam mulia senilai Rp 292 juta.

Menteri lain yang juga pernah melaporkan harta kekayaannya adalah Ignasius Jonan mantan Dirut PT KAI yang sekarang menjabat Menteri Perhubungan. Ia terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 5 April 2012. Harta Jonan saat tercatat sebesar Rp 23,5 miliar dan USD 5.101.

Harta bergerak yang dimiliki Jonan di antaranya‎ berupa 6 bidang tanah dan bangunan di Jakarta Selatan dan Surabaya senilai Rp 14 miliar. Selain itu Jonan juga mempunyai alat transportasi senilai Rp 888 juta
(fyk/ash) 

Menkominfo Tantang Operator Uji 4G LTE

JakartaCNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menantang operator telekomunikasi untuk melakukan uji coba jaringan internet mobile generasi keempat Long Term Evolution (4G LTE). Hal ini dinilai Rudiantara dapat membantu operator untuk mengetahui pengalaman pengguna.

“Saya menantang operator telekomunikasi lain untuk melakukan uji jaringan 4G LTE juga. Berlomba itu baik,” kata Rudiantara saat menghadiri acara peluncuran uji coba 4G LTE yang dilakukan XL Axaita di Jakarta, Selasa (28/10).

Rudiantara menggarisbawahi bahwa industri telekomunikasi bergerak begitu cepat, dan operator telekomunikasi harus mengikutinya dengan strategi yang dinamis.

Dalam hal ini, perusahaan telekomunikasi juga berperan sebagai sarana pertumbuhan ekonomi mengingat banyak bidang industri yang telah memanfaatkan jasa telekomunikasi untuk memperluas dan mempercepat proses perdagangan. 

Menurut Bank Dunia, 10 persen penetrasi jaringan internet berkecepatan tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara sekitar 1,38 persen.

“Telekomunikasi harus jadi enabler pertumbuhan ekonomi. Kita akan fasilitasi dari sisi regulasi,” tegas Rudiantara.
Rudiantara belum bisa memastikan kapan regulasi penyelenggaraan 4G LTE bisa disahkan. Ia mengaku masih merangkum masalah serta mendengar masukkan dari industri. Pada awal November 2014, Rudiantara menargetkan sudah dapat mengetahui masalah apa saja yang harus segera diselesaikan.

Uji coba 4G LTE oleh XL dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya spektrum frekuensi 1.800 MHz seluas 22,5 MHz. XL mendapatkan izin uji coba khusus di dalam ruangan rencananya hingga Desember 2014, dan akan diperpanjang hingga Maret 2015.

Saat diuji di pusat berbelanjaan Kota Kasablanka di Jakarta kecepatan unduh internet 4G LTE mencapai 97 sampai 103 Mbps, unggah 17,23 sampai 18,31 Mbps, dan ping di kisaran 151 dan 144 ms. Uji kecepatan ini dilakukan dengan aplikasi Ookla SpeedTest.net,

Direktur Manajemen Layanan XL Axiata, Ongki Kurniawan, menjelaskan, 4G LTE jauh lebih efisien dibandingkan teknologi 2G dan 3G. Pertama, dengan sumber daya frekuensi yang sama, jaringan 4G LTE bisa mencapai kecepatan maksimal 150 Mbps. "Sementara jaringan 3G mentok di 42 Mbps," jelas Ongki.

Kedua, dari sisi jangkauan, teknologi 4G LTE dapat menjangkau pelanggan yang jumlahnya lima kali lipat lebih banyak. Dengan kelebihan itu, Ongki yakin pengalaman lebih baik akan diterima pelanggan seluler.

Sejumlah operator telekomunikasi Indonesia, termasuk Telkomsel dan Indosat, telah melakukan uji coba 4G LTE di dalam ruangan dan saat penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi APEC di Bali pada Oktober 2013 lalu.