Wednesday, July 7, 2010

Olah Raga Ampuh Gantikan Obat

Masyarakat Indonesia harus lebih waspada terhadap diabetes sejak ilmi, karena risiko penduduknya terkena penyakit ini sangat tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa prevalensi diabetes terhitung tinggi pada penduduk daerah tropis, termasuk Indonesia.

Hasil penelitian Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, menunjukkan 10 hingga 60 persen penduduk Indonesia berisiko mengalami mutasi DNA mitokondria T16189C. hka mengonsumsi makanan secara berlebih, gen ini menyebabkan kekacauan metabolisme yang berujung pada timbulnya diabetes," ungkap Herawati Sudoyo, peneliti dari Lembaga Eijkmaan.

Pernyataan tersebut selaras dengan sebuah data yang menunjukkan bahwa jumlah penderita diabetes di Indonesia tiap tahun semakin meningkat. Pada 1994 misalnya, tercatat 2,5 juta penduduk menderita penyakit ini.Jumlahnya melonjak drastis . memasuki tahun 2000 menjadi empat juta orang dan pada 2010 diperkirakan setidaknya mencapai lima juta orang. Dengan jumlah ini yang mengantarkan Indonesia menjadi satu dari sepuluh negara terbanyak jumlah pasien diabetes di dunia.

Kendati diabetes tidak bisa disembuhkan, penderitanya dapat hidup secara normal dengan mengubah gaya hidup, rajin kontrol gula darah, diet, dan melalaikan olah raga aerobik secara teratur.Penderita diabetes melitus sering disarankan untuk bero-l.ih raga. Namun, ndak serta-merta olah raga bisa menolong penderita diabetes. Dalam kondisi tertentu, penderita diabetes juga dilarang melakukan sembarang olah raga, khususnya, yang mengundang risiko cedera seperti pendarahan retina hingga kematian.

Olah raga yang disarankan bagi penderita diabetes ada empat jenis, yakni lari, jalan kaki, senam, dan renang. Selain olah raga tersebut, penderita tak disarankan melakukannya. Umumnya, penderita diabetes juga disarankan melakukan olah raga ringan seperti senam kaki atau senam khusus yang diberi nama "senam sepuluh menit"Selain memperhatikan pola makan sehari-hari, penderita harus melakukan latihan fisik. Pada prinsipnya, olah raga bagi penderita diabetes tidak berbeda dengan orang yang sehat, luga antara penderita baru atau lama. Pasalnya, olah
raga bisa membakar kalori rubuh, sehingga glukosa darah bisa terpakai untuk energi. Dengan demikian kadar gulanya bisa turun.

"Saya punya banyak pasien diabetes. Hanya dengan latihan olah raga mereka sanggup hidup seperti orang-orang sehat tanpa obat. Lebih baik menyembuhkan secara alamiah, itu prinsipnya," papar Hario Tilarso, dokter olah raga dari Balai Kesehatan Olah Raga Masyarakat (BKOM), Jakarta.Kalau dengan latihan, gula darahnya bisa turun, mengapa harus dengan obat? Obat baru diberikan kalau penurunannya sulit, sehingga dikhawatirkan timbul komplikasi macam-macam," tambah dia.Bagi penderita yang menggunakan suntikan insulin harus lebih berhati-hati. Perlu diperhatikan waktu puncak kerja insulin yang disuntikkan."langan sampai saat puncak insulin bekerja, penderita berolah raga. Saat itu, kadar gula darah akan banyak turun. Kalau ditambah latihan, bisa tambah turun lagi, nantinya malah bisa kena hipoglikemia," jelas Hario.

Sedangkan bagi penderita diabetes berbadan gemuk, jenis olah raganya harus dikombinasikan dengan latihan untuk obesitas. "Biasanya, lamanya lebih dari satu jam. Ini dimaksudkan agar pemba-karannya lebih banyak, gula darahnya turun, dan lemak tubuhnya berkurang. Kalau dia betul-betul menuruti aturan, semuanya tidak masalah," tutur dia.Dengan rajin berolah raga, ditambah mengatur menu makanan, serta mengontrol kadar gula darah secara teratur, komplikasi akibat diabetes dapat dihindari. mer/L-3

Sumber dari

No comments: