Tuesday, December 27, 2011

Daging Impor Jangan Dibatasi Bila Pasokan Dalam Negeri Tak Mencukupi


Jakarta, (Analisa). Kuota daging impor yang ditetapkan 85.000 ton pada 2012, dianggap tidak akan mencukupi kebutuhan industri pengolahan daging, apalagi melihat realisasi konsumsi daging impor pada 2010-2011 di atas angka 85.000 ton.
Seperti diungkapkan, Ketua Asosiasi Pengimpor Daging Indonesia (ASPIDI), Thomas Sembiring, angka 85.000 ton tersebut bukan angka mati. 

Pasalnya dia yakin kuota sebanyak itu tidak akan mencukupi kebutuhan industri dan konsumsi dalam negeri.

"Memang ini terkait program pemerintah swasembada daging, namun kalau dilihat situasinya sampai saat ini tampaknya pasokan daging dalam negeri tidak akan cukup," ujar, Thomas kepada detikFinance, Sabtu (24/12).

Menurut Thomas, kebutuhan daging impor saja pada 2010 sudah mencapai 120.000 dan belum termasuk sapi bakalan, sementara pada 2011 kuota awalnya 34.000 ton namun dikarenakan ada gejolak harga pasar pemerintah kembali membukan kran pintu impor daging dan ditetapkan kuotanya sebesar 93.000 ton.

"Jadi, kalau melihat realisasi konsumsi 2010-2011 nampaknya 85.000 ton daging tersebut tidak akan cukup, makanya saya yakin angka 85.000 ton tersebut bukan angka mati," katanya.

Namun menurut Thomas, kondisi tersebut akan merugikan konsumen dan industri, pasalnya pemerintah akan menerapkan sistem buka tutup kran impor daging.

"Kalau harga bergejolak naik, pemerintah baru buka dan tambah kuota impor daging. 

Tapi untuk mendatangkan daging perlu waktu dan kontrak baru serta lamanya pengiriman. 

Sementara harga di pasar terus naik, yang dirugikan siapa? Bukan kami, tapi konsumen, masyarakat yang terbebani," ujarnya.

Thomas bilang, sudah hukum ekonomi, kalau barang sedikit, harga pasti mahal. Apalagi bagi industri pengolahan daging, seperti sosis, bakso dan sebagainya, serta restoran seperti MCD, AW, Chang Restoran yang punya standar khusus terhadap produknya.

"Mereka masih gunakan daging impor, kalau dipakai sapi lokal tentu berubah hasil produknya, kalau berubah bisa berbahaya bagi restoran atau industri tersebut bisa jadi izin seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) dan sertifikat lainnya bisa dicabut," ungkapnya.

Sebelumnya Menteri Pertanian Suswono mengatakan, kebutuhan daging ini sekitar 399 ribu ton akan dipasok dari dalam negeri. 

Angka ini didasarkan dari hasil sensus sapi yang dilakukan BPS beberapa waktu lalu.

Karena kebutuhan daging yang belum dipenuhi domestik, maka pemerintah membuka kran impor 85.000 ton daging beku dan 280 ribu ekor sapi bakalan. 

Menurut Suswono, meski impor sudah terjadi penurunan drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Maksimal kita 20% dari kebutuhan melalui impor. Sudah kita targetkan, dan bukan turun lagi. Tapi sangat drastis," katanya. (dtc)

Monday, December 26, 2011

Berikan Banyak Pujian dan Anak Akan Jadi Hebat



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perilaku orangtua dalam mendidik sejak dini ternyata berkorelasi langsung dengan sikap, pribadi buah hati di masa mendatang. Jika salah melakukan pengasuhan, yang terjadi justru anak mempunyai sifat atau sikap negatif. Lalu bagaimana mendidik anak yang tepat sehingga menjadi anak hebat (incredible).
Tak ada sekolah khusus untuk menjadi orangtua. Tetapi, orangtua tetap perlu belajar menerapkan pola pengasuhan yang positif pada anak agar dapat membentuk karakter positif anak di masa depan.
Hanny Muchtar Darta dari EI Parenting Consultant saat talkshow "Pentingnya Kecukupan Asupan Vitamin & Mineral Agar Anak Incredible" yang digelar oleh Scott's Multivitamin di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, mengungkap beberapa tips ataupun trik yang bisa menjadi rujukan:
1. Berkomunikasilah secara positif
Orangtua harus mempunyai persepsi bahwa anak itu unik dan mempunyai perbedaan dibandingkan anak yang lainnya. Jadi orangtua harus mempunyai kemampuan untuk membangun bakat yang dimiliki dengan cara yang positif. Kalau ibu ingin anaknya belajar bukan bilangnya "Jangan malas-malas". Tapi akan lebih baik jika mengatakan "Ayo dong semangat belajar".
2. Hindari membandingkan dengan adik, kakaknya atau dengan anak lain.
Jangan membandingkan dengan yang lain, tapi bandingkan dengan kemajuan yang diperoleh buah hati. Jangan mengatakan "Kakak kamu lebih hebat atau kakak kamu lebih rajin belajarnya, jadi kamu harus seperti dia dong. Harusnya "Loh kamu kemarin nilai Matematika dan Bahasa Inggris nilai kurang, seharusnya nanti harus lebih baik".
3. Dorong anak untuk ikut kompetisi.
Anak yang berusia 5-8 tahun lagi senang-senangnya berkompetisi karena dari segi kognotifnya lagi senang-senangnya untuk menunjukkan kebisaannya dan kemampuan yang dimilikinya. Tapi kalau sudah 12 tahun keinginan untuk berkompetisi turun. Jadi kalau ingin membentuk anak yang hebat, ajaklah berkompetisi sejak kecil.
4. Hindari memotong pembicaraan.
Seringkali dilakukan orangtua yang tidak sabar mendengarkan dan selalalu menyalahkan. Yang harus dilakukan adalah mendengarkan terlebih dahulu dengan penuh perhatian. Anak juga ingin dihargai pendapatnya. Jika ini dilakukan bisa melatih anak berani mengemukakan pendapat, atau gagasan yang dimilikinya.
5. Fokus pada tujuan
Terkadang orangtua asal memerintahkan. Misalnya, mengatakan jangan lupa baju olahragamu dibawa pulang atau mengatakan jangan malu bertanya nanti sesat di jalan. Lebih baik mengatakan, "Kalau berani bertanya, itu tanda anak cerdas,". Jadi bicaranya lebih positif sehingga membuat anak menjadi terinspirasi.
6. Memberikan banyak pujian, tentunya di tempat dan waktu yang tepat
Terlalu banyak waktu Anda yang terbuang jika hanya mengkritik sikap buruk buah hati. Sebaliknya, Anda jadi kekurangan waktu untuk memberinya pujian atas sikap positifnya. Ada kalanya, sesekali Anda perlu mengucapkan, "Mama senang, lho, lihat kamu membereskan mainan dan menyimpannya di tempat semula."
7. Berikan pelukan, belaian, dan ciuman
Biasakan memeluk buah hati hingga 12 kali sehari. Tujuannya supaya ia merasakan adanya kedekatan, kehangatan sehingga mampu membangun ikatan emosional yang baik disamping anak akan merasa diterima dan didukung oleh orangtuanya.
8. Membangun aturan sederhana.
Melatih kedisiplinan bisa dilakukan dengan membangun rutinitas misalnya: jam makan, jam tidur, makan pada tempat yang benar, dan lain sebagainya. Ini akan melatih anak hidup secara disiplin. Meski demikian, sebagai orangtua harus memberikan contoh melakukan kedisiplinan. Jangan terus dilanggar.
9. Hindari untuk bicara dengan anak ketika sedang mengalami emosi negatif
Belajarlah untuk memaklumi hal-hal yang bisa memicu anak kesal dan jengkel. Umumnya, perasaan tidak nyaman ini dialami anak-anak saat dia sedang kelelahan, saat Anda terlalu menuntutnya berbuat lebih, saat dia lapar, dan saat dia sakit. Minimalisasi kondisi-kondisi yang membuatnya tidak nyaman ini untuk mengurangi kejengkelan pada anak.

Sunday, December 18, 2011

Tak Digubris, Ratusan Suku Anak Dalam Jahit Mulut Hari Ini



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isnadi mengaku sebagai koordinator lapangan aksi Forum Komunikasi Masyarakat  Penyelamat Pulau Padang asal Riau. Ia beserta 100 orang warga berangkat dari Riau 14 Desember lalu, dan menginap di kaki-lima Gedung DPR sejak 16 Desember.
"Lihat saja sendiri, posko kami hanya berdiri dari tenda seadanya. Panas kepanasan, hujan ke hujanan," ucap Isnadi saat berbincang dengan Tribunnews, Minggu (18/12/2011) kemarin.
Isnadi mengatakan, kelanjutan aksi mereka, puluhan warga asal Riau akan menggelar jahit mulut, Senin ini. "Tadinya ada 100 orang. Tetapi setelah medical check-up, tadi malam, yang memungkinkan hanya 73 orang untuk ikuti jahit mulut. Jadi Senin besok, pukul 10, akan mulai aksi jahit mulut," kata Isnadi.
"Target kami 100 orang, tapi karena perjalanan 3 hari-tiga malam, makan juga tidak terurus, sebagian jatuh sakit, bahkan ada yang dirawat jadi dari 100 orang tidak memungkinkan semua," kata Isnadi sembari menyebut aksi jahit mulut menggunakan jarum, dan akan dilakukan petugas medis.
Menurut dia, aspirasi warga Riau adalah menuntut penghentian aktivitas PT Riau Andalan Pulp and Paper di Pulau Padang. Berdasarkan karena Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 327 Tahun 2009, menerbitkan izin Hutan Tanaman Industri (HTI) di  Pulau Padang. SK Menteri yang memberi konsesi hutan dinilai bertentang, dan melanggar peraturan lebih tinggi, yakni Keputusan Presiden.  
Dalam Keppres itu jelas, bahwa lahan gambut kedalaman lebih dari 3 meter, tidak layak jadi HTI, sedangkan di Pulau Padang 6-12 meter ketebalan gambut, sehingga tidak layak jadi HTI. Kemudian luasnya hanya 110 ribu hektare, sementara izin 41 ribu hektare, artinya sepertiga akan habis. Kemudian, fungsi lahan gambut sangat penting untuk menyerap air.
"Pulau Padang ini pun merupakan pulau terluar yang berbatasan dengan Selat Malaka, Singapura. Setelah ada penebangan hutan, setiap tahun, terjadi abrasi sekitar 20-30 meter, itu dari satu sisi. Kalau mengeliling lebih dari itu, artinya tinggal menunggu waktu, pulau ini akan tenggelam," kata Isnadi.


Tingginya abrasi tinggi, ditambah air laut pasang semakin tinggi kan mempercepat tenggelamnya pulau terluar itu. Apalagi RAPP membuat kanal-kanal sungai, yang  memudahkan abrasi tanah. Ini merusak hutan, mengganggu mata pencaharian masaurakat. "Otomatis tingkat kemiskinan meningkat," kata Isnadi sembari membenarkan HTI membuka pekerjaan bagi arga, namun tidak seimbang dengan perusakan lingkungan dan penghilangan mata pencaharian warga setempat.
"Karena itu, aksi jahit mulut ini kami lakukan untuk mempercepat perhatian pemerintah dan semua instansi, agar lebih serius. Segera hentikan operasional RAPP, dan cabut SK Menteri," kata dia menegaskan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Adi Suhendi

Sunday, December 4, 2011

Melindungi Hutan dari Bangsa Sendiri

Hutan Indonesia seolah menjadi sumber daya yang tak terbatas. Di berbagai forum internasional, pemerintah Indonesia kerap 'menjajakan' betapa (seolah) masih tak terbatasnya kealamian hutan-hutan Indonesia itu. 


Hutan-hutan kita itu dijajakan bukan untuk dijual kayunya, tapi pemerintah ingin meyakinkan berbagai negara maju akan potensi hutan-hutan alami Indonesia dalam menangkap karbondioksida dan membantu mendinginkan bumi. Sebagai imbalannya, negara maju yang teryakinkan itu kemudian bisa membantu Indonesia dari segi pendanaan agar terus menjaga hutannya tetap lestari. 


Alasannya, hutan toh tetap punya potensi ekonomi untuk membantu pembangunan. Jika Indonesia tak bisa menggunakan hutan tersebut untuk kepentingan ekonomi mereka, lalu dari mana kesejahteraan bisa diperoleh?


Itulah pemikiran di balik skema internasional REDD (Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation/mengurangi emisi akibat penebangan pohon dan kerusakan hutan) yang ingin diterapkan di Indonesia sejak 2007.


Hanya saja, sebelum pemerintahan berbagai negara asing itu mau merogoh kocek mereka lebih dalam untuk membantu melindungi hutan Indonesia, ada satu pertanyaan besar. 


Bagaimana caranya memastikan tutupan lahan hutan-hutan Indonesia tetap terjaga dengan baik? Bagaimana caranya memastikan bahwa setelah dana bantuan diberikan, hutan-hutan alami itu tidak berubah menjadi lahan kelapa sawit, misalnya? Atau bagaimana cara memastikan hutan alami itu tidak menjadi hutan tanaman industri yang kualitas menyerap karbonnya lebih rendah?


Padahal, hutan-hutan di Indonesia kini sebenarnya masih mengalami ancaman kerusakan yang sangat besar. Salah satu penyebabnya adalah tingginya permintaan akan kayu-kayu asal hutan Indonesia yang terkenal berkualitas tinggi. Maka kayu-kayu tersebut pun ditebangi, baik secara legal maupun ilegal. Sayangnya, kayu-kayu berkualitas prima itu ternyata bukan untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional. 


Kayu-kayu hasil pembalakan liar justru malah dipakai oleh pasar dalam negeri. Konsumen sehari-hari seperti kitalah yang menggunakan kayu-kayu hasil pembalakan liar.


Ketua Divisi Program Politik dan Tata Kelola Pembangunan Pertanian dan Perdesaan IPB Arya Hadi Dharmawan mengatakan, sejak 2002, kayu ilegal mendominasi kayu-kayu yang tersedia di pasaran domestik. Salah satu indikator bahwa kayu-kayu yang kita temui itu adalah kayu ilegal, terlihat dari harganya yang sangat murah. 


Sebagian besar kayu-kayu tersebut digunakan untuk membangun rumah atau kusen-kusen jendela. "Jika kayunya legal, maka sangat tidak mungkin harganya akan semurah seperti yang kita beli di toko bangunan. Menurut aturan hukum, harganya seharusnya bisa 10 kali lebih mahal dari apa yang kita bayar sekarang," kata Arya ketika ditemui di salah satu acara di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim PBB di Durban, Afrika Selatan, 2 Desember lalu.


Sampai saat ini, konsumen lokal belum bisa mengetahui apakah kayu yang mereka gunakan legal atau ilegal. 


Solusinya sebenarnya sudah ada. Negara-negara Eropa yang mengimpor kayu dari Indonesia meminta sertifikat yang memastikan bahwa kayu yang masuk ke negara-negara mereka dari Indonesia sudah ditebang sesuai aturan. Jaminan sertifikat itu bernama Timber Legality Assurance System (TLAS). 


Sistem serupa sebenarnya bisa diterapkan di Indonesia. Hanya saja, menurut Arya, harga sertifikat yang mahal pasti akan menaikkan harga kayu. Konsekuensinya, harga bahan bangunan pun naik. Masyarakat pasti protes. Oleh karena itu, Arya menyarankan, harga sertifikasi itu harus ditanggung pemerintah. Harga kayu tetap akan naik, tapi setidaknya tidak setinggi seperti yang ia prediksi sebelumnya.


Arya adalah bagian dari tim IPB yang sedang meneliti soal kemungkinan memberlakukan sertifikat TLAS tersebut di tingkat domestik.


Selain harga, ada juga masalah pengelolaan hutan baik di tingkat lokal maupun nasional. Desentralisasi seharusnya mengembalikan pengelolaan hutan ke tingkat pemerintah lokal. 


Sayangnya, desentralisasi juga berarti memberikan akses seluas-luasnya bagi pemerintah lokal ke pengelolaan hutan. Sehingga muncullah tren bagi-bagi hak izin pengelolaan hutan buat para donor politik usai pemilihan kepala daerah. Di sinilah potensi kerusakan hutan bisa terjadi.


Misalnya, hutan yang oleh pemerintah pusat sudah ditetapkan untuk kawasan REDD+ ternyata di tingkat lokal malah diberikan hak izin pengelolaannya. 


Arya mengakui, dalam upaya sosialisasi soal sertifikasi TLAS tersebut, tabrakan antara pemerintah lokal, provinsi, dan pusat dalam membuat keputusan mengenai pengelolaan hutan awam terjadi. Ada masalah di tingkat pemerintah lokal dan sumber daya manusianya untuk mengelola hutan. "Kita harus terus-terusan mengulang soal koordinasi ini."


Ketika ditanya soal masalah koordinasi ini di forum yang sama di Durban, Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang menyatakan tidak ada masalah seperti yang disebut Arya tersebut. "Kami punya masterplan kawasan, semua bantuan, kebijakan, rencana pengelolaan hutan akan dikonsultasikan dengan masterplan itu."


Oleh Isyana Artharini

Wednesday, November 30, 2011

Empat Dilema yang Membuat Eropa Karut-marut



Shutterstock

FRANKFURT, KOMPAS.com 
— Eropa terus berusaha mencari penawar rasa sakit akibat masalah keuangan. Sejatinya, Uni Eropa telah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan besar yang berhasil memicu reaksi di pasar dunia. Namun pada kenyataannya, krisis belum usai.
Bagi pasar, masalah yang mereka hadapi tampak rumit dan saling berhubungan satu sama lain. Namun pada dasarnya, ada empat faktor besar yang membuat penyakit tersebut menjalar. Dilema itu harus mereka hadapi dan menjadi pilihan yang sulit.
Krisis yang terjadi bisa membuat Uni Eropa makin kuat atau sebaliknya, mencerai-berai hingga menghasilkan pakta baru.
Inilah empat dilema besar yang membuat karut-marut kondisi Eropa.
Debitur vs kreditur
Seperti krisis yang terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Inggris, Eropa juga dihadapkan dengan membubungnya utang pemerintah dan sektor swasta. Bahkan, banyak di antaranya yang tidak terbayar.
Jadi, pertanyaan besarnya adalah berapa banyak utang yang akan di-write off dan siapa yang akan bertanggung jawab menutup kekosongan tersebut?
Masalah utang zona euro sebenarnya sebanding dengan permasalahan utang di Amerika. Utang tersebut punya potensi untuk dikelola. Masalah besarnya adalah, utang antara satu anggota Uni Eropa dan anggota lainnya berbeda-beda. Beberapa negara memiliki jumlah utang yang sangat besar.
Oktober lalu, akhirnya debitur terpaksa merelakan piutangnya kepada Yunani dipotong 50 persen. Dampak negatifnya, investor berpikir piutang di beberapa "pesakitan" lainnya, seperti Portugis, Irlandia, bahkan Spanyol dan Italia, akan mengalami nasib serupa. Bukannya untung, penanam modal justru buntung.
Sebab, jika kredit macet dihapus, artinya ada pihak yang harus menanggung rugi. Inilah alasan utama hilangnya kepercayaan pada sistem perbankan Eropa.
Perekonomian terbesar Uni Eropa, yaitu Jerman, juga mengalami dilema besar, antara menyelamatkan negara-negara kawasan atau menyelamatkan industri perbankannya. Pada akhirnya Jerman sedikit menyampingkan masalah kawasan dan memilih menyelamatkan industri perbankan dalam negeri. Republik Irlandia, misalnya, secara langsung menunjukkan bahwa negara lain tak bisa melakukan upaya yang sama dengan Jerman.
Seakan tak mau repot, Uni Eropa meminta perbankan memperkuat modal hingga 100 miliar euro. Namun hingga saat ini, belum jelas apakah industri perbankan mampu memenuhi ultimatum otoritas tanpa dukungan dari pemerintah.
Jika negara-negara Eropa lain yang tengah terbelit krisis melakukan penghapusan utang obligasi, seperti Yunani, maka industri perbankan perlu ditolong dan memerlukan dana yang sangat besar.
Pada akhirnya, Jerman dan negara lain yang utangnya tak bermasalah harus menanggung risiko, yaitu menyelamatkan perbankan di tengah lemahnya pemerintahan.
Penghematan vs pertumbuhan
Seperti kita ketahui, Eropa harus bisa memacu pertumbuhan ekonomi saat melakukan penghematan fiskal.
Di tengah tekanan Jerman dan European Central Bank (ECB), semua "pesakitan" terus menciutkan anggaran belanja. Agar pendapatan naik, pemerintah harus rela mengorbankan rakyat dengan memungut pajak yang amat menyakitkan.
Beberapa negara terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawai negeri. Imbasnya, aksi protes dan kerusuhan terjadi di mana-mana, seperti di Yunani. Ingin memberikan contoh yang baik bagi anggota zona euro, Jerman akhirnya akan menekan defisit anggaran pada 2013.
Masalahnya adalah penghematan berarti membunuh pertumbuhan ekonomi seluruh Eropa.
Meskipun mendapatkan sedekah pajak, pada kenyataannya pertumbuhan ekonomi lemah, sulit bagi pemerintah untuk menekan pinjaman mereka, bahkan membayar kembali utang yang ada.
Peran Bank Sentral Eropa pun digenjot. Meski baru sehari menjabat sebagai Gubernur ECB, Mario Draghi melakukan tindakan ekstrem dengan memangkas bunga acuan sebesar 0,25 persen menjadi 1,25 persen. Otoritas moneter ini pun diam-diam membeli obligasi sejumlah negara.
Namun, ujung-ujungnya, bank sentral dianggap lebih banyak membeli surat utang Italia dan Spanyol, memompa uang tunai ke sistem keuangan keduanya untuk mengurangi tekanan. Kenyataannya, langkah ini ditentang oleh anggotanya sendiri, yaitu Jerman.
Pilihan lain untuk memacu ekonomi adalah menerbitkan surat utang melalui EFSF. Beberapa negara lain bersedia memberikan pinjaman. Akan tetapi tentu saja, pinjaman ini tak murah.
Jerman dan Perancis pun berseteru. Langkah Perancis yang memohon bantuan China disalahkan Jerman. Sebab, bagi Jerman, meminjam dana dari tempat lain itu merupakan hal yang terlarang.
Disiplin vs solidaritas
Pandangan Jerman pada krisis zona euro sangat sederhana. Pemerintah Eropa Selatan yang memberikan suku bunga tinggi harus dihukum dan harus belajar disiplin.
Jerman menginginkan, Eropa Selatan memasukkan aturan-aturan yang ketat dalam memutuskan besaran anggaran. Hal itu bermanfaat untuk menghentikan kecerobohan di masa depan.
Namun, aturan yang disertai denda atau penalti mungkin tidak kredibel. Jerman merusak sendiri pakta stabilitas dengan melindungi mereka atas nama solidaritas euro. Tujuannya adalah menjaga euro menjadi mata uang tunggal yang stabil.
Sementara itu, Jerman memandang Yunani yang berusaha mendapatkan tempat pertama pada bantuan Uni Eropa dianggap tidak adil bagi Spanyol.
Sebelum krisis, Spanyol memiliki tingkat utang yang lebih rendah dari Jerman. Namun, negara tersebut mengalami bubble properti yang akhirnya meledak dan menimbulkan kekeringan ekonomi. Upah selama bertahun-tahun yang stabil sekarang tak kompetitif lagi. Pengangguran melonjak hingga 20 persen.
Dalam krisis ini, sekali lagi Jerman yang pada akhirnya akan menanggung banyak tagihan.
Eropa vs tiap negara
Di tengah kebuntuan politik Eropa, Jerman harus berhadapan dengan kenyataan default Eropa Selatan.
Krisis ekonomi negara sebenarnya dibangun di atas kekuatan mata uang, kondisi keuangan yang aman, dan laju ekspor yang kuat. Namun, pemilihan euro sebagai mata uang tunggal Uni Eropa tak semudah skenario awal.
Eropa Selatan menyimpulkan, penyatuan tersebut menimbulkan inflasi dan mahalnya biaya hidup di sana.
Salah satu negara, yaitu Yunani, pernah mengusulkan referendum agar bisa keluar dari zona euro. Meskipun usulan itu urung dilakukan. Yang jelas, jika Yunani, Italia, dan utang negara-negara lainnyadefault, Jerman dan Prancis bakal dianggap sebagai pecundang. Bahkan, jika pesakitan ini memilih untuk meninggalkan euro, maka hal tersebut bakal menjadi hukuman dan bencana keuangan bagi semua pihak.
Sejak awal berdirinya pada 1950-an, Uni Eropa telah berjalan dan dikendalikan oleh klub pemerintah nasional. Proses politik menjadi salah satu isu tawar-menawar di balik pintu tertutup. Isu-isu terus disuplai ke beberapa negara pemilih dengan nama kepentingan nasional.
Akibat penyatuan ini, setiap kebijakan harus disetujui oleh 17 pemerintahan dan diratifikasi oleh 17 parlemen. Uni Eropa pun akhirnya dinilai lamban menuntaskan masalah keuangan karena harus melibatkan persetujuan banyak pihak. (Dyah Megasari/Kontan)

Friday, November 11, 2011

Hutan Rakyat Go International Melalui Sertifikasi Kayu Hutan Rakyat

Jakarta, 11/11 (ANTARA) - Menteri Kehutanan pada Jum"at 11 November 2011 akan menyerahkan sertifikat legalitas pengusahaan kayu rakyat kepada 5  unit usaha, yaitu :
1.    Koperasi Comlog Giri Mukti Wana Tirta (Pekandangan Lampung Tengah)
2.    Koperasi Wana Manunggal Lestari (Gunung Kidul DIY)
3.    Asosiasi Pemilik Hutan Rakyat Wonosobo (Wonosobo Jawa Tengah)
4.    Gapoktanhut Jati Mustika (Blora Jawa Tengah)
5.    Koperasi Hutan Jaya Lestari (Konawe Selatan Sulawesi Tenggara).
     Kelima sertifikat legalitas kayu ini merupakan hasil audit PT. Sucopindo International Certification Services. Sertifikat ini merupakan sertifikasi legalitas kayu dari hutan atau lahan milik rakyat yang diterapkan dengan model sertifikasi berkelompok (group certification). Kelima unit usaha rakyat ini sebelumnya telah mendapat pendampingan dari Lembaga Swadaya Masyarakat dengan dukungan Multistakeholder Forestry Program (MFP) yang merupakan suatu kerjasama Kementerian Kehutanan RI dengan Departement for International Development Inggeris dengan Yayasan Kehati sebagai pelaksana. Dengan penyerahan sertifikat ini, maka total sertifikat verifikasi legalitas kayu serta pengelolaan hutan produksi lestari yang telah diberikan adalah 59 sertifikat, dan untuk industri sejumlah 136 sertifikat. Dengan penyerahan sertifikat ini dapat memacu semangat para kelompok tani penerima serta Gapoktan lainnya meningkatkan kredibilitas dan nama baik bangsa dan negara Indonesia di mata para pelaku perdagangan kayu dan hasil hutan internasional.

     Sebagai wujud komitmen Pemerintah pada hutan rakyat, sampai saat ini telah terbangun Hutan Rakyat lebih dari 3,5 juta hektar, dengan potensi standing stock kayu mencapai 125 juta m3 per tahun, potensi siap panen lebih dari 20 juta m3 per tahun, serta mampu menyerap tenaga kerja hingga 17,5 juta orang. Tahun 2011 ini, Pemerintah membangun dan mengembangkan Hutan Rakyat Kemitraan seluas 50 ribu hektar. Dengan strategi kemitraan yang saling menguntungkan antara para pelaku usaha, seperti Kelompok Tani, Pengelola Hutan Rakyat, Industri Kehutanan berbasis kayu rakyat, pedagang lokal dan eksportir yang didukung Pemerintah Daerah, dapat menjamin kontinyuitas pasokan kayu dan hutan tetap lestari. Sampai tahun 2010 sedikitnya terdapat 29 industri melakukan kerjasama kemitraan dengan masyarakat dan telah membagikan bibit sedikitnya 109 juta bibit.

     Indonesia dikenal sebagai pelopor dalam pemberantasan illegal logging dan perdagangan kayu serta hasil hutan illegal. Sejak tahun 2001, Indonesia telah menunjukkan komitmennya dengan memimpin pertemuan tingkat menteri yang menghasilkan "Bali Declaration on Forest Law Enforcement and Governance". Sejak saat itu, Indonesia terus berada di garda paling depan menginisiasi kerjasama internasional dalam pemberantasan illegal logging dan perdagangan kayu illegal. 

     Upaya ini terus mendapat dukungan internasional. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya komitmen negara-negara konsumen untuk menolak kayu-kayu illegal. Demikian pula, negara-negara penghasil kayu lainnya  telah berkomitmen untuk memberikan jaminan legalitas produk hasil hutan mereka. Keduanya telah bersepakat untuk menerapkan sistem yang kredibel yang dapat menjamin legalitas hasil panen, transportasi, proses dan perdagangan kayu serta   produk kayu olahannya.

     Upaya Indonesia memberikan jaminan legalitas produk perkayuan sejalan dengan kecenderungan pasar perkayuan dunia. Sebagai contoh, Pemerintah Jepang menerapkan Goho-Wood atau Green Konjuho yang mewajibkan kayu yang diimpor harus berasal dari sumber-sumber yang legal. Pemerintah Amerika Serikat melakukan amandemen terhadap Lacey Act yang dimaksudkan untuk menghindari kayu-kayu import illegal masuk ke negeri tersebut. Sedangkan Uni Eropa memberlakukan Due Diligent Regulation (DDR) atau EU Timber Regulation yang melarang menempatkan kayu ilegal masuk ke Uni Eropa. Dengan demikian, upaya Indonesia sebagai negara pengekspor kayu untuk terus mendorong penerapan SVLK di negeri ini tidaklah bertepuk sebelah tangan. Karena negara-negara tujuan seperti Jepang, AS dan Uni Eropa juga telah berkomitmen untuk menerima hanyalah kayu-kayu yang bersertifikat dan legal.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Masyhud,Kepala Pusat Humas Kehutanan, Kementerian Kehutanan.

Indonesian Legal Wood, Passport Menuju Perdagangan Kayu Legal Dunia

Jakarta, 11/11 (ANTARA) - Menteri Kehutanan bersama-sama dengan Gubernur Lampung dan Para Duta Besar Negara Pengimpor Kayu Indonesia, meluncurkan logo Tanda Legalitas Kayu Indonesia. Peluncuran logo dilakukan di Lampung Tengah pada Jum"at 11 November 2011 bersamaan dengan penyerahan Sertifikat Legalitas kayu kepada 5 unit pengelola hutan rakyat. Logo yang disebut dengan V-LEGAL merupakan tanda kesesuaian verifikasi legalitas kayu yang dibubuhkan pada kayu dan produk kayu atau kemasannya yang menyatakan bahwa kayu atau produk kayu telah memenuhi standard pengelolaan hutan produksi lestari atau standard verifikasi legalitas kayu. Logo terdiri dari lingkaran yang menggambarkan produk kehutanan dan perbaikan yang berkelanjutan dalam pengelolaan hutan. Contreng dengan daun dan tulisan "Indonesian LEGAL Wood" menggambarkan tanda verifikasi yang menunjukkan bahwa produk kayu dari Indonesia telah dijamin legalitasnya melalui verifikasi yang akuntabel. Dengan demikian, kayu atau produk kayu yang telah dibubuhkan tanda V-LEGAL berarti telah mendapat "passport" untuk melenggang di pasar kayu internasional sebagai kayu yang legal dari Indonesia dan diterima pasar internasional.
     Peluncuran tanda V-LEGAL ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Kehutanan No. 38/Menhut-II/2009  tentang Standard dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak. Peraturan ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan legalitas kayu atas suatu produk kayu Indonesia dan mempromosikan pengelolaan hutan lestari (Sustainable Forest Management). Disamping itu juga untuk menekan terjadinya penebangan dan perdagangan kayu illegal, yang pada akhirnya meningkatkan kredibilitas produk kayu Indonesia.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Masyhud, Kepala Pusat Humas Kehutanan, Kementerian Kehutanan

Friday, November 4, 2011

Konjen Malaysia Sampaikan Penghargaan kepada Kapolresta Medan


Medan, (Analisa). Konsulat Jenderal (Konjen) Malaysia di Medan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polresta Medan atas kinerja yang ditunjukkan personil polisi dalam memberikan keamanan dan kenyamanan di Kota Medan.
Bila keamanan dan kondusifitas Kota Medan terus terjaga maka sudah pasti dunia investasi dan industri pariwisata di daerah ini akan berkembang, karena keamanan dan kenyamanan merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk mendongkrak perkembangandan kemajuan dunia pariwisata.

Demikian Konjen Malaysia di Medan Puan Noorlin melalui Konsul Pelancongan (Bidang Pariwisata) Suhaimi Abu Hasan Shari yang juga Direktur Tourism Board Malaysia dalam sambutannya pada acara silaturahmi Konjen Malaysia dengan Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga di Medan, Kamis (3/11) malam.

Dikatakan, pihak kepolisian dalam hal ini Kapolresta Medan memiliki peran penting memberikan keamanan khususnya kepada para wisatawan yang berkunjung ke Medan. Karenanya pihak Konjen Malaysia di Medan sangat berkepentingan menjalin kerjasama yang erat dan lebih baik lagi dengan pihak Polresta Medan.

Dengan kerjasama yang baik di samping memberiksan rasa aman, pihaknya juga mengharapkan kerjasama yang baik dalam hal perizinan seliat hal atau program promosi parisiwata yang digelar Bidang Pariwisata Malaysia di Medan baik dalam hal membantu promosi pariwisata Kota Medan ke Malaysia maupun sebaliknya. 

"Kerjasama yang terjalin selama ini antara pemerintah Malaysia melaluiKonjen Malaysia terjalin cukup baik dengan Polresta Medan. Kegiatan ini juga merupakan silaturahmi kami dan wujud terima kasih kami kepada Polresta Medan," tukas Konsul Pariwisata Malaysia di Medan Suhaimi Abu Hassan Shari didampingi Wakil Konsul Pariwisata Azidin, Manager Humas Nova dan Bidang pemasaran Juliana.

Fun Trip

Rencananya ke depan, pihak Tourism Board Malaysia di Medan akan menggelar fun trip bagi Kapolresta Medan beserta timnya berwisata ke Malaysia. "Kami juga akan lebih menghidupkan silaturahmi keduanya negara baik di bidang kemanan, kebudayaan sosial dan lainnya," tukasnya sembari menyatakan pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas pengungkapan kasus pencurian di Konsulat Malaysia bulan empat lalu dengan meringkus tersangkanya.

Dikatakan acara silaturahmi ini dirangkai dengan acara makan malam bersama dan pemberian piagam penghargaan kepada Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga, Wakapolresta Medan AKBP Pranyoto, Kasat Reskrim AKP M Yorris MY Marzuki SIK dan Wakasat AKP Ronny Nicolas Sidabutar, Kanit Jahtanras AKP Yudi Frianto, Kanit Ranmor AKP Ronald F Sipayung dan Ipda Alexander Piliang SH, Aiptu Ranto Siburian, AIPTU I Sitanggang, Bripka Juspen Purba, dan Bripka Rianto SH.

Sementara itu Kapolresta Medan Kombes Tagam Sinaga SH MH didampingi Wakapolresta Medan AKBP Pranyoto, Kasat Reskrim AKP M Yoris MT Marzuki, Wakasat Reskrim AKP Ronny Nicolas Sidabutar, Kanit Jahtanras AKP Rudi Frianto dan Kanit Ranmor AKP Ronald FC Sipayung ketika ditanya wartawan mengaku sangat berterima kasih atas perhatian dari Konsul Pariwisata yang telah memberikan apresiasi yang tinggi kepada Polresta Medan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Medan.

Kapolresta juga mengatakan apresiasi yang diberikan Konsul Pariwisata Malaysia ini juga memberi semangat tambahan untuk seluruh personil di Polresta Medan, untuk tetap menjadi pelindung dan pengayom di masyarakat.

"Apresiasi yang diberikan ini semakin menambah semangat kami untuk menjadi pelindung dan pengayom di masyarakat," ujar Kapolresta sembari mengharapkan melalui pertemuan ini diharapkan terjalin hubungan keharmonisan lebih baik lagi antara Indonesia dengan Malaysia. (aru)

Saturday, October 1, 2011

Seluruh Penumpang Pesawat Cassa 212 Ditemukan di Kursi Masing-masing

Jakarta - Tim SAR telah memastikan seluruh penumpang Cassa 212-200 milik PT Nusantara Buana Air (NBA) tewas. Seluruh penumpang ditemukan dalam posisi duduk di kursi pesawat.

"Mereka ditemukan dalam posisi duduk di kursi masing-masing," kata Direktur Operasional Basarnas, Marsekal Pertama Sunarbowo, usai konferensi pers di Langkat, Medan, Sabtu (1/10/2011).

Sunabowo mengatakan, kondisi pesawat hancur di bagian depan. Namun secara keseluruhan, badan pesawat relatif utuh.

"Lainnya utuh, tidak ada yang patah, hanya nose yang hancur," kata Sunarbowo.

Sebelumnya, Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Daryatmo memastikan seluruh penumpang tewas.

Pesawat Cassa 212-200 milik PT Nusantara Buana Air (NBA) diketahui membawa 14 penumpang dan 4 kru. Pesawat tersebut jatuh di pegunungan Bohorok, Langkat, Sumatera Utara. Proses evakuasi pun sempat terhenti jumat kemarin (30/9/2011), akibat hujan deras.

14 Penumpang dan 4 kru pesawat Cassa 212 yang jatuh di Pegunungan Bahorok diketahui meninggal dunia. PT Nusantara Buana Air (NBA) selaku maskapai pemilik pesawat meminta maaf kepada seluruh keluarga korban.

"Mohon maaf kalau kami ada kesalahan," kata Safety Management Nusantara Buana Air (NBA), Robur AD Rizaliyanto, saat dihubungi detikcom, Sabtu (1/10/2011).

Dia menjelaskan, seluruh penumpang dan kru akan mendapatkan santunan. "Semua, baik kru atau penumpang kita asuransikan," ujar Robur tanpa menyebut nilai santunan.

PT NBA juga menyampaikan belasungkawa kepada seluruh keluarga penumpang. "Kami ikut berduka cita," terangnya.

Pesawat Cassa hilang kontak pada Kamis (29/9) pagi. Pesawat kemudian diketahui jatuh di pegunungan Bahorok. Tidak ada penumpang yang selamat dalam insiden ini. Evakuasi baru bisa dilakukan pada pagi ini.

Sumber : DetikNews

Friday, September 30, 2011

Cassa 212













Perancang CASA  Terbang perdana 26 Maret 1971  

Ciri-ciri umum
  • Kru: Dua pilot
  • Kapasitas: sampai 20 pasukan, 12 liter, atau kargo 2.820 kg
  • Panjang: 16,15 m
  • Bentang sayap: 20,28 m
  • Tinggi: 6,60 m
  • Area sayap: 41 m²
  • Berat kosong: 4.400 kg
  • Berat isi: kg ( kg)
  • Maksimum Takeoff (MTOW): 8.000 kg
  • Tenaga Penggerak: 2x Garrett AiResearch TPE-331-10R-513C, masing-masing 690 kW (925 shp)
Performa
  • Kecepatan maksimal: 370 km/j (230 mpj)
  • Jarak: 1.433 km (895 mil)
  • Ketinggian maksimal: 7.925 m (26.000 kaki)
  • Daya tanjak: 497 m/menit (1.630 kaki/menit)
  • Wing loading: kg/m² ( lb/kaki²)
  • Power/berat: kW/kg ( hp/lb)
Persenjataan

Nusantara Buana Air, PT

PT. Nusantara Buana Air merupakan sebuah perusahaan penerbangan, yang melayani penerbangan perintis, charter, medivac, cargo, etc,
Saat ini PT. Nusantara Buana Air melayani route Perintis:

1.Dari MEDAN ke Wilayah aceh
(Tapaktuan, Sinabang, Singkil, Naganraya, B. Pidie, Takengon, Kutacane, B. Aceh), dan Wilayah SUMUT (Sibolga, G. Sitoli, P. Tello)

2.dari PADANG ke (P.Tello, G. Sitoli, Rokot, Muko-muko, Bengkulu).

Contact:
Head office (Jakarta) :
Telp  : 021 - 8353783
Fax   : 021 - 8353787

Branch Office (Medan):
Telp  : 061 - 4534680
Fax   : 061 - 4154603

Pesawat Cassa 212 NBA Jatuh Di Bahorok Medan

Video Pesawat Cassa Jatuh. Pesawat Casa 212 milik maskapai NBA yang jatuh pada Kamis tanggal 29/9/2011 pagi telah ditemukan di sebuah bukit di Langkat, Sumatera Utara. Zulkifli, Kepala Cabang NBA Sumut mengatakan, lokasi jatuhnya pesawat di koordinat 3 derajat 23 menit 80 detik lintang utara dan 98 derajat 01 menit 21 detik bujur timur.

”Tadi saya sudah lima kali mengitari bukit tersebut dan melihat pesawat masih utuh,” kata  Zulkifli. Ia mengatakan posisi pesawat kira-kira sekitar 30 km dari aliran sungai.
Melihat kondisi pesawat, kemungkinan korban selamat masih besar. Namun, pihaknya tidak dapat melakukan pemotretan kondisi pesawat karena medan yang sulit.
”Sulit sekali medannya karena diapit oleh bukit, jadi saat ini kami mengharap evakuasi dari jalur darat,” sebutnya. Saat ini tim SAR dan TNI sedang berkoordinasi untuk menuju lokasi jatuhnya pesawat dan segara mengevakuasi korban.
Pesawat Casa 212 yang membawa 14 penumpang dan 4 awak tersebut berangkat dari Bandara Polonia, Medan, pukul 07.00 dan dijadwalkan tiba di Kutacane pukul 08.00, tetapi tak lama kemudian pesawat dinyatakan hilang kontak dan tak diketahui kabarnya.
General Manager Bandara Polonia Medan Bram Baroto menuturkan pada pukul 09.00 WIB sebuah pesawat CC Air menangkap sinyal darurat pada posisi radial 246 dengan jarak sekitar 36 kilomile. Pada saat pesawat take off atau lepas landas cuaca di Medan sendiri tengah cerah. Selain itu, kondisi pesawat juga diketahui baik.
Inilah daftar penumpang pesawat Cassa jenis 212 yang hilang kontak, Kamis (29/9/2011). Pesawat perintis yang dioperasikan PT Nusantara Buana Air (NBA) yang menerbangi rute Medan-Kutacane. 
Pesawat take off pukul 07.23 wib. 
Penumpang
1. Aisyah (Child)
2. Astuti (Mrs)
3. Suriadi (Mr)
4. Tia Afriliani (Child)
5. Dr Suhelman (Mr)
6. Dr Juli Dhaliana (Mrs)
7. Siwa Sanbugan (Mr)
8. Jefridin (Mr)
9. Tirnau Karsu (Mr)
10. Andi Raylan M Bangko (Mr)
11. Ahmad Arief (Baby)
12. Samsidar Yusni (Mrs)
13. Hamimatul Janah (Child)
14. Hanif Abdilah (bayi)

Awak
1. Famal Ishak (Pilot) (sebelumnya TNI menyebut Pomal)
2. Budiono (Co Pilot)
3. Nico Matulessy (Teknisi)
4. B. Soetopo (FOO)