Monday, November 22, 2010

Pupuk Organik POST Incar Pasar Tanaman Hias di Kota Medan

MedanBisnis – Medan. Pupuk organik POST, produksi CV Bina Tani Sejahtera asal Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura), Sumatera Utara, mengincar pasar tanaman hias yang berkembang di kota-kota besar, termasuk Kota Medan.
Kami mengalihkan target pasar dari perkebunan-perkebunan sawit serta pertanian tanaman pangan di daerah Labuhan Batu Utara dan sekitarnya, ke daerah lain yang memiliki sentra budidaya tanaman hias, yakni Kota Medan,” kata pengusaha CV Bina Tani Sejahtera, Arief Irvan didampingi Romi Calmaria, kepada MedanBisnis di Medan, Jumat (1/10).

Pasar Kota Medan diincar, karena tingginya permintaan pupuk untuk tanaman hias yang banyak dibudidayakan, baik oleh pengusaha nursery maupun masyarakat yang mengoleksi tanaman tersebut di rumahnya.

“Termasuk juga yang membudidayakan tanaman buah-buahan di pot dan areal sempit, seperti pekarangan rumah. Mereka tentunya membutuhkan pupuk yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman koleksinya secara optimal,” kata Arief.

Apalagi, menurut dia, makin terbukanya wawasan masyarakat akan manfaat penggunaan pupuk organik yang diyakini mampu menyokong pertumbuhan tanaman secara optimal, dalam jangka waktu lama.

“Utamanya tanaman hortikultura atau sayur-mayur dan buah-buahan. Di tengah makin tingginya kesadaran masyarakat akan bahan makanan yang sehat, makin besar pula permintaan akan pupuk organik yang tidak meninggalkan residu kimia di dalamnya. Selain tentunya mengandung unsur hara yang lebih lengkap dari pupuk anorganik ,” kata Arief, seraya mengatakan slogan mereka, “save the earth go organic” turut menjadi penunjang pemassalan produk ini ke masyarakat.

Pupuk organik POST terbuat dari tandan kosong sawit dengan campuran tinja lembu. Saat ini, butiran pupuk POST sudah lebih halus dengan penggunaan mesin penghalus setelah dicacah.
“Pada awalnya, banyak konsumen yang kurang suka, karena bentuk pupuk ini masih kasar.

Sebab sebelumnya kami hanya menggunakan mesin pencacah untuk tandan kosong sawit yang digunakan, sehingga hasil kompos seperti ada serat-serat kasar yang oleh sebahagian orang masih dianggap sampah,” katanya.

Seiring tehnologi yang digunakan semakin baik, kini mereka bisa memproduksi kompos yang benar-benar halus. “Itu pula yang mendasari kami percaya diri untuk memasarkannya kepada penggiat tanaman hias,” imbuh Arief.

Selain pupuk organik, CV Bina Tani Sejahtera juga memproduksi media tanaman bunga anthurium dan sejenisnya berupa campuran pupuk organik POST, humus sawit serta sekam gongseng. Media tanam ini dijual dalam kemasan 2,5 kg Rp 6.000 – Rp 7.500.

Juga media tanam buah dalam pot berupa campuran tanah hitam, pupuk organik POST serta sekam gongseng yang dijual Rp 11.000 hingga Rp 15.000 per 10 kg.

Mereka mempromosikan produk ini lewat pameran-pameran yang sering diikuti, serta door to door ke toko-toko bunga dengan sistem titip jual.

“Sambutan konsumen positif. Namun kami terkendala dengan masih terbatasnya kemampuan distribusi akibat ketiadaan transportasi yang memadai,” ujar Arief, seraya mengatakan mereka masih mengantar pesanan-pesanan konsumen dengan sepeda motor dari kantor distribusi di kawasan Mencirim, Deliserdang.

Namun, kondisi tersebut tak menyurutkan upaya mereka untuk lebih luas memperkenalkan produk tersebut. Selain di Medan, pupuk ini juga sudah diperkenalkan ke petani di Kisaran dan Perbaungan. (eko hendra)

No comments: