VIVAnews - Pertamina dan SPBU asing akan bersaing langsung saat larangan premium jadi diberlakukan pada April 2011. Larangan premium juga diperkirakan akan berdampak bagi pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum nasional.
"SPBU Pertamina akan berhadap-hadapan langsung dengan SPBU asing," kata Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas, Eri Purnomohadi di Jakarta, Selasa, 8 Februari 2011.
Berdasarkan data Hiswana Migas saat ini ada sekitar 4600 SPBU Pertamina. Dari jumlah itu, hanya ada sekitar 60 SPBU yang dioperasikan langsung oleh Pertamina. Ribuan sisanya dimiliki swasta.
Sedangkan SPBU asing antara lain Shell 45 unit, Total 4 unit dan Petronas 15 unit. Dengan adanya pembatasan BBM bersubsidi, pemain asing siap membuka pom bensin di seluruh pelosok Indonesia.
Eri menjelaskan jika ini yang terjadi, maka SPBU Pertamina di pelosok akan terancam. Sebab, SPBU di daerah umumnya hanya bermodal kecil sehingga akan kalah bersaing dengan SPBU asing yang memiliki modal besar.
Melalui kebijakan pembatasan Premium, konsumen akan berpindah ke BBM Oktan 92. Itu dijual oleh Pertamina berupa Pertamax dan para pemain asing dengan beberapa merek.
Hiswana Migas bahkan memprediksi omzet SPBU Pertamina akan turun dalam lima tahun yang akan datang. "Dalam jangka panjang SPBU Pertamina yang dimiliki swasta di pelosok dengan penjualan kecil akan tereliminasi," katanya. (hs)
No comments:
Post a Comment