Kualasimpang, (Analisa). PT Pertamina EP Asset 1 Rantau Fiel melalui Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina (PPMP) mulai mengembangkan penemuan energi listrik dari pohon kedondong hutan.
Sebab, energi listrik pohon kayu ini sejalan dengan bisnis PT Pertamina sebagai perusahaan nasional di bidang energi. Apalagi energi baru dan terbarukan juga merupakan salah satu konsen Pertamina (Persero) sehingga PT Pertamina EP Rantau berperan aktif mendukung program pemerintah dalam hal efisiensi sumber daya energi dan energi baru terbarukan.
Hal tersebut dikatakan Rantau Field Manager, Agus Amperianto kepada sejumlah wartawan di Sekretariat PPMP, Kompleks Pertamina Rantau, Selasa (3/11).
Menurutnya, pengembangan listrik pohon kayu ini nantinya bisa diintegrasikan dengan penghijauan dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat. Sebab, pohon kayu yang dimanfaatkan untuk energi listrik ini adalah pohon kayu kedondong hutan, yang sejauh ini ditanam sebagai pagar di lingkungan pekarangan rumah dan kebun. Di mana, dahan dan daunnya dapat bernilai ekonomis.
“Yang kita tahu, selain untuk pagar, daun kedondong hutan ternyata dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan juga berkhasiat untuk ramuan herbal bagi kesehatan,” terangnya.
Sebagai bentuk keseriusan Pertamina EP Rantau dalam pengembangan energi listrik dari pohon kedondong ini, pusat pemberdayaan masyarakat Pertamina Field Rantau juga telah menanam seratusan batang pohon kedondong hutan.
Pohon ini merupakan pohon favorit masyarakat Aceh, khususnya banyak didapati di pedesaan. Di samping batangnya lurus, kedondong hutan ini gampang tumbuh cukup ditancapkan ke tanah.
Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari pohon tersebut, ujar Agus, minimal pohon kedondong hutan sudah berakar kokoh sedalam 20 centimeter. Tentunya lebih besar batang pohon yang dimanfaatkan, akan mampu menghasilkan voltase listrik yang lebih banyak lagi.
“Ke depannya, demi untuk memperoleh listrik dengan biaya murah dan ramah lingkungan, masyarakat dengan sendirinya akan ikut menanam pohon. Selain untuk penghijauan lingkungan yang asri sekaligus energi listrik dari pohon kedondong dapat menerangi rumah tempat tinggalnya,” ujar Agus Amperianto.
Temuan Siswa MTsN
Sementara, Dedi Zikrian, salah satu staf CSR PT Pertamina EP Rantau menambahkan, riset penemuan energi listrik pohon kayu ini mulanya dilakukan oleh Naufal Rizki, siswa Kelas II MTsN, Kecamatan Langsa Lama, yang dimotivasi orang tuanya Supriaman, sebagai inspiratornya.
Selanjutnya, PPMP melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina EP Rantau menggandeng Naufal untuk mengembangkan temuan itu di PPMP. “Dengan harapan, ke depannya teknologi ini dapat diaplikasikan bagi masyarakat miksin yang tidak mampu memasang listrik serta masyarakat di desa pedalaman yang hidup tanpa penerangan, bahkan sekolah-sekolah yang belum terjamah listrik,” harapnya.
Dedi memaparkan, hasil riset awal, dalam satu batang pohon kedondong diperoleh tegangan listrik sebesar 0,7 volt dan dari potensi voltase tersebut dibutuhkan beberapa batang pohon yang dapat diseri dan diparalelkan, sehingga diperoleh voltase dan arus yang memadai untuk dikonversikan dalam bentuk daya listrik sedikitnya 12 watt.
“Dari proses itu, kita dapat menghidupkan sedikitnya 4 pcs bohlam LED 3 watt untuk satu rumah. Makin besar daya yang diperoleh, maka makin banyak daya listrik yang bisa dimanfaatkan,” katanya sembari menjelaskan, sejauh ini PPMP merupakan wadah pusat belajar masyarakat dalam melahirkan socioecopreneur, inkubator bisnis dan juga sebagai tempat wisata belajar gratis bagi masyarakat. (dhs)
No comments:
Post a Comment