Thursday, September 18, 2008

Di Saat Harga Saham Terus Merosot Harga Emas Dunia Melonjak

Harga emas dunia mengalami lonjakan tajam, Kamis (19/8), mencapai 900 dolar per ounce, naik hingga 60 dolar dari sehari sebelumnya. Para investor tampaknya memandang emas sebagai investasi yang lebih aman setelah pasar-pasar saham di dunia terus merosot.

Dalam dua hari terakhir harga emas telah melonjak melebihi 100 dolar per ounce. Kenaikan ini justru terjadi setelah bank sentral Amerika, Federal Reserve Bank, menyuntikkan dana 55 miliar dolar AS untuk menahan gejolak keuangan yang semakin tak terkedali.

“Saat ini adalah masa yang menakutkan sehingga setiap orang bertanya: Dimana yang paling aman untuk menyimpan uang. Saat ini emas tampaknya menjadi menjadi invetasi terbaik,” kata Kevin Grady, pedagang emas pada MF Global di New York.

Emas untuk kontrak Desember meningkat menjadi 897,40 dolar di New York Mercantile Exchange (NYMEX), sebelum turun menjadi 878,10. Tapi jelang Rabu sore, emas naik hingga 90 dolar hingga harga mendekati 900 dolar per ounce.

Melemahnya nilai tukar dolar menjadi salah satu penyebab peningkatan harga emas ini.

Pada perdagangan Rabu, dolar turun terhadap euro dan yen. Euro naik menjadi 1,4413 dolar, dari posisi 1,4323 sebelumnya, di New York.

Terhadap yen, dolar juga jatuh menjadi 104,521 yen dari posisi 104,56 yen.

Sementara itu di lantai bursa, baik Dow Jones maupun S&P 500 mengalami kenaikan tapi Nasdaq mengalami penurunan.

Dow Jones naik 30,70 poin sedangkan S&P 500 naik 1,71 poin. Berbeda dengan Nasdaq yang mengalami penurunan 1,45 poin. Para pialang kini ekstra hati-hari karena fluktuasi yang tidak menentu.

Dari Gedung Putih, untuk menunjukkan simpati pada penderitaan rakyatnya, Presiden AS George W. Bush menyampaikan pidato khusus untuk menenakan publik AS atas krisis keuangan di negeri itu.

“Rakyat Amerika khawatir atas situasi pasar keuangan dan ekonomi kita. Saya juga turut merasakan ini,” kata Bush. “Pemerintah AS akan melakukan langkah-langkah ekstra untuk mengatasi masalah ini,” tegasnya.

Perintahan AS, tegas Bush, akan bertindak untuk melindungi perekonomian secara luas.

Bush menjanjikan bahwa ‘pasar akan menyesuaikan’, istilah yang menunjukkan bahwa Gedung Putih berharap akan ada koreksi temporer, bukan penurunan permanen, yang akan membuat perekonomian AS sangat terbeban.

“Rakyat AS bisa yakin bahwa pemerintah akan terus bertindak untuk memperkuat dan menstabilkan pasar keuangan serta memperbaiki kepercayaan investor,” kata Bush.

Tapi Bush tidak merinci langkah-langkah apa yang akan ia ambil. (AP/Rtr/tkz)

sadur dari : http://www.analisadaily.com/

No comments: