Thursday, February 16, 2012

6 Kawasan Strategis di Sumut Termasuk Batubara


6 Kawasan Strategis di Sumut Termasuk Batubara
(Analisa/alkisah led) Bupati Batubara H OK Arya saat menyerahkan bingkisan kepada Ketua Bappeda Sumut dan Pimpinan PT Pelindo I, Kamis (16/2).
Limapuluh, (Analisa). Kepala Bappeda Sumatera Utara (Sumut), Ir Riyadi Akhyar Lubis Msi mengatakan, Pemerintah Provinsi membagi daerah Sumut menjadi enam kawasan strategis. Tujuannya tiada lain mempercepat proses pembangunan.
Keenam kawasan strategis Sumut itu adalah, Medan, Binjai, Deliserdang dan Karo, terkait dengan program pembangunan jalan tol. Kemudian, Danau Toba, dan Pulau Nias. Kemudian Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), Agro Palitan di daerah perbukitan yang mengutamakan penanaman holtikultura dan pertanian, terakhir kawasan Simalungun dan Batubara, ujar Riyadi Akhyar saat menyampaikan sambutan pada pertemuan kordinasi perencanaan jalan untuk pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung, di kantor DPRD Batubara Jalan Perintis Kemerdekaan Limapuluh, Kamis (16/2).

Menurut Riyadi Akhyar, kawasan Batubara yang masuk dalam program tersebut, harus disambut positif oleh Pemerintah kabupaten dan warga daerah itu. Batubara diperkirakan akan menjadi kawasan maju dan berkembang setelah adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan program Masterplan Percepatan Pembangunan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI), yakni Kuala Tanjung, sebagai pelabuhan internasional.

Sementara Pimpinan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Imam AS mengatakan, tahap awal program pembangunan pelabuhan internasional Kuala Tanjung akan membangunan dermaga sepanjang 2,3 kilomter. Lahan yang terkena 25 hektar. 

Tahap menengah dan panjang pertama, lahan yang dimanfaatkan bertambah 15 hektar menjadi 40 hektar. Kesemuanya akan dibiayai dari dana pemerintah pusat yang menjadikan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan internasional, salah satu dari 34 paket MP3EI di Indonesia. Khusus pelabuhan Kuala Tanjung tersebut dana yang dialokasikan Rp567 milyar.

Infrastruktur

Terkait dengan pembangunan infrastruktur di kawasan perairan itu, hendaknya dibangun seimbang. Misalnya jalan dan jembatan. Karenanya itu terpulang kepada Pemkab Batubara, ujar Imam AS. 

Bupati Batubara H OK Arya Zulkarnain SH MM menjelaskan, khusus infrastruktur yang akan dibangun menyambut kehadiran proyek MP3EI di daerahnya berjumlah sembilan jalan utama.

Pada awalnya, jalan-jalan tersebut seperti ringroad sekitar Kuala Tanjung. Tapi ternyata lebih luas lagi hampir merata di Batubara. Mulai dari Pangkalan Dodek di perbatasan Serdang Bedagai, menyusur pantai sampai Ujung Kubu dan perbatasan Kecamatan Air Joman Asahan.

Demikian juga jalan-jalan pintas yang ada. Seperti, ruas Sipare-pare menuju Pematang Jering dan sampai Kuala Tanjung. Demikian juga Cinta Dame menuju Perupuk. Kemudian Simpang Gambus sampai Kedai Sianam.

Jalan-jalan tersebut selama ini berstatus jalan kabupaten dan diusulkan dapat diterima menjadi jalan provinsi. Suatu saat sesuai perkembangan ditingkatkan lagi menjadi jalan negara. Paling tidak panjangnya 56 kilometer.

Pada bagian lain, Bupati H OK Arya juga menguraikan berbagai usaha yang dilakukannya untuk menjadikan Kuala Tanjung sebagai daerah KEK. Demikian juga program pembangunan jalur rel keretaapi Bandar Tinggi di Simalungun menuju Kuala Tanjung yang kini sudah dimulai. Kesemuanya merupakan program mencapai visi dan misi, Batubara Sejahtera dan Berjaya, ujar Bupati H OK Arya. 

Acara yang dipandu Rina Harahap itu diawali laporan panitia, Kepala Bappeda Batubara H Iskandar Lubis SH, dilanjutkan penyerahan bingkisan oleh Bupati H OK Arya kepada Kepala Bappeda Sumut, Ir Riyadi Akhyar Lubis Msi dan pimpinan PT Pelindo I, Imam AS.

Turut menyampaikan sambutan pada acara tersebut Ketua DPRD Batubara Selamat Arifin SE Msi, dihadiri Satuan Kerja perangkat Daerah (SKPD), Otorita Asahan, Manajemen PT Inalum, para camat, kepala desa dan undangan lainnya. Rombongan Bappeda Sumut , Pelindo I dan jajaran Pemkab Batubara kemudian meninjau Pelabuhan Kuala Tanjung. (al)

No comments: