
(Analisa/rizal r
surya) RAKERDA: Ketua BPD PHRI Sumut Denny S Wardhana (tengah), Ketua
Bidang Organisasi BPP PHRI Maulana Yusran (kanan) dan moderator Dewi
Juita Purba (kiri), pada pembukaan Rakerda PHRI Sumut di Karibia
Boutique Hotel Medan, Kamis (13/8).
Medan, (Analisa). Wakil
Ketua Bidang Organisasi Badan Pimpinan Pusat (BPP) Perhimpunan Hotel
dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, Sumatera
Utara memiliki potensi yang sangat besar untuk menarik minat
wisatawan berkunjung.
“Sumatera Utara sudah punya hub internasional yaitu Bandar Udara
(Bandara) Kualanamu. Kemudian memiliki keindahan alam yang luar biasa
dan modal kekayaan budaya yang beragam,” ujarnya saat memberi sambutan
pada Halalbihalal Badan Pengurus Daerah (BPD) Sumut di Karibia
Boutique Hotel Jalan Timor, Kamis (13/8).
Hal senada juga disampaikannya saat memberikan pengarahan pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I PHRI Sumut di hotel yang sama. Kedua kegiatan tersebut bertema, ‘Bersama Membangun Pariwisata Sumatera Utara’.
Kesempatan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan khususnya asing kata Maulana, semakin terbuka lebar karena pemerintah telah membebaskan visa untuk 30 negara. “Peluang ini harus kita ambil jangan sampai ketinggalan,” tegasnya.
Ia mengakui memang saat ini kondisi perekonomian sedang sulit yang juga terimbas pada sektor pariwisata. Meskipun demikian dengan adanya kerja sama antara pemangku kepentingan dengan melakukan berbagai upaya seperti promosi dan menambah tujuan wisata (destinasi) baru, tingkat kunjungan bisa ditingkatkan.
Agenda tetap
Pada kesempatan itu ia minta PHRI Sumut untuk membuat agenda tetap kegiatan-kegiatan yang ada di daerah ini. “Tahun ini ada kegiatan yang dibuat pada Agustus.Tapi tahun berikutnya berpindah ke bulan lain. Kegiatan seperti ini sulit dipromosikan,” tegasnya.
Karena itu ia berharap agar ke depannya dibuat agenda yang jadwalnya tidak berubah setiap tahun. Hal ini tentunya harus bekerjasama dengan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota.
“Kita harus memberikan masukan kepada pemerintah daerah-daerah mana yang layak dan bisa dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata (DTW) karena kita bersama pemangku kepentingan lain yang tahu hal ini,” ujarnya.
Terakhir ia berharap kepada PHRI Sumut untuk menjadi pelopor informasi Meetings, Incentives, Conferencing, Exhibitions (MICE). “Untuk itu kita harus membuat database hotel-hotel yang ada di daerah ini, berapa jumlah kamar, jenis kamarnya serta ruang-ruang pertemuan yang ada.
Sementara itu Ketua BPD PHRI Sumatera Utara Denny S Wardhana mengakui kondisi perhotelan di daerah ini sedang dalam keadaan sulit. Meskipun demikian ia berharap semua tetap optimis untuk menghadapi kondisi yang ada dengan melakukan berbagai upaya agar tetap bisa bertahan.
Turut memberikan sambutan Kepala Dinas Pariwisata dan Pariwisata Sumut diwakili Husein Ritonga. Hadir pada kesempatan itu Dirut PD Perhotelan Sumut Cahyo Pramono, Hendra Arbi dan para anggota PHRI se-Sumut. (rrs)
Hal senada juga disampaikannya saat memberikan pengarahan pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I PHRI Sumut di hotel yang sama. Kedua kegiatan tersebut bertema, ‘Bersama Membangun Pariwisata Sumatera Utara’.
Kesempatan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan khususnya asing kata Maulana, semakin terbuka lebar karena pemerintah telah membebaskan visa untuk 30 negara. “Peluang ini harus kita ambil jangan sampai ketinggalan,” tegasnya.
Ia mengakui memang saat ini kondisi perekonomian sedang sulit yang juga terimbas pada sektor pariwisata. Meskipun demikian dengan adanya kerja sama antara pemangku kepentingan dengan melakukan berbagai upaya seperti promosi dan menambah tujuan wisata (destinasi) baru, tingkat kunjungan bisa ditingkatkan.
Agenda tetap
Pada kesempatan itu ia minta PHRI Sumut untuk membuat agenda tetap kegiatan-kegiatan yang ada di daerah ini. “Tahun ini ada kegiatan yang dibuat pada Agustus.Tapi tahun berikutnya berpindah ke bulan lain. Kegiatan seperti ini sulit dipromosikan,” tegasnya.
Karena itu ia berharap agar ke depannya dibuat agenda yang jadwalnya tidak berubah setiap tahun. Hal ini tentunya harus bekerjasama dengan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota.
“Kita harus memberikan masukan kepada pemerintah daerah-daerah mana yang layak dan bisa dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata (DTW) karena kita bersama pemangku kepentingan lain yang tahu hal ini,” ujarnya.
Terakhir ia berharap kepada PHRI Sumut untuk menjadi pelopor informasi Meetings, Incentives, Conferencing, Exhibitions (MICE). “Untuk itu kita harus membuat database hotel-hotel yang ada di daerah ini, berapa jumlah kamar, jenis kamarnya serta ruang-ruang pertemuan yang ada.
Sementara itu Ketua BPD PHRI Sumatera Utara Denny S Wardhana mengakui kondisi perhotelan di daerah ini sedang dalam keadaan sulit. Meskipun demikian ia berharap semua tetap optimis untuk menghadapi kondisi yang ada dengan melakukan berbagai upaya agar tetap bisa bertahan.
Turut memberikan sambutan Kepala Dinas Pariwisata dan Pariwisata Sumut diwakili Husein Ritonga. Hadir pada kesempatan itu Dirut PD Perhotelan Sumut Cahyo Pramono, Hendra Arbi dan para anggota PHRI se-Sumut. (rrs)
No comments:
Post a Comment