Jakarta, PAB-Online
Delapan radar intai maritim hibah dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang dibangun di sepanjang pesisir barat Sumatra ditargetkan beroperasi akhir 2008.
"Dari delapan unit radar itu, baru di Sabang (Nanggroe Aceh Darussalam) Batam yang telah selesai dan mulai operasional, seperti dikutif waspada sebelumya, sedangkan sisanya masih dalam tahap penyelesaian," kata Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Iskandar Sitompul di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, pemasangan delapan radar intai maritim dari AS yang diberi nama "Proyek 1206" itu akan diletakkan di Sabang, Kreung Geukeuh, Ibe Rayeuk, Bandar Khalifa, Sigli, Belawan, Batam dan Tanjung Balai Karimun.
Seluruh radar tersebut masing-masing akan dioperasionalkan oleh 13 personel prajurit TNI AL yang telah mendapat pelatihan dan alih teknologi dari para teknisi Techno-Science AS. "Untuk Batam dan Sabang, pelatihan terhadap 13 prajurit TNI Al telah berlangsung pada pertengahan Juli 2008," ungkap Iskandar.
Sedangkan, untuk personel TNI AL yang akan mengawaki radar di Kreung Geukeuh, Ibe Rayeuk, Bandar Khalifa, Sigli, Belawan, dan Tanjung Balai Karimun, ada mendapat pelatihan pada pertengahan Agustus 2008. "Dengan begitu, maka delapan radar AS radar dan empat radar RI akan terintegrasi dalam satu sistem pengintaian maritim dan dapat beroperasi pada akhir 2008," ujar Iskandar.
Untuk pengamanan wilayah barat Sumatra yang berbatasan dengan Selat Malaka, pemerintah Indonesia membangun empat radar di Bengkalis, Sinaboi, Tanjang Balai Asahan dan Pangkalan Susu yang kini sudah beroperasi.
Empat radar itu akan diintegrasikan dengan delapan radar intai maritim hibah dari AS dalam satu sistem yakni "Integrated Maritime Surveillance System" (IMSS), hingga seluruh wilayah RI di Selat Malaka dan keamanan selat terpadat di dunia itu dapat benar-benar terpantau.
"Rencananya integrasi akan dipusatkan di Batam dan Belawan," kata Iskandar menambahkan.
Kedua belas radar intai maritim itu memiliki jangkauan 25 hingga 30 mil laut.
(IP/An/PAB)
No comments:
Post a Comment