Thursday, May 8, 2014

Perempuan Pesisir Langkat Dilatih Mengolah Mangrove

Langkat, 23/4 (Antara) – Sebanyak 150 orang kaum perempuan di sekitar pesisir Kabupaten Langkat, persisnya di Kecamatan Brandan Barat, dilatih mengolah mangrove menjadi beragam produk bernilai ekonomis guna meningkatkan pendapatan keluarga.
“Kami memberikan pelatihan kepada 150 perempuan nelayan untuk mengolah berbagai produk kerajinan berbasis bahan baku mangrove,” kata Presedium Region Sumatera Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Tajruddin Hasibuan di Stabat, Rabu.
Ia menjelaskan, pelatihan yang dilakukan bekerja sama dengan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) tersebut merupakan bagian dari upaya meningkatkan pendapatan keluarga nelayan.
Dalam pelatihan tersebut, kata dia, perempuan nelayan dilatih mengolah mangrove menjadi makanan, minuman, sirup, obat-obatan dan kosmetika.
Kegiatan ini bertajuk “Menyelamatkan Mangrove, Keluarga Nelayan Tuai Kesejahteraan”.
Selain melakukan pengolahan terhadap mangrove, lanjut dia, kaum perempuan nelayan bersama suami mereka juga ikut dilibatkan dalam penanaman pohon mangrove sebanyak 15.000 batang di Register 8/L Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Brandan Barat.
Sementara itu, Koordinator Perempuan Nelayan Desa Perlis Kecamatan Brandan Barat, Raimah mengemukakan, kehidupan nelayan di daerah itu mulai meningkat pendapatannya setelah hutan mangrove ditanami kembali di kawasan pesisir daerah itu.
“Kalau dulunya, penghasilan suami mereka hanya Rp500 ribu per bulan dari mencari ikan, sekarang setelah mengrove tumbuh hijau, penghasilan nelayan makin meningkat,” ucapnya.
Menurutnya, penghasilan nelayan tradisional di daerah itu kini bisa mencapai Rp2,5 juta per bulan dari hasil menangkap ikan.
Diakuinya, peningkatan populasi ikan dan udang di sekitar pesisir Brandan Barat sekarang ini tidak terlepas dari peran KNTI dan Kiara bersama nelayan melakukan penanaman kembali hutan mangrove.
Sebelumnya, di lokasi tersebut banyak ditanami kelapa sawit.
“Ini merupakan bukti nyata, kalau kita mau sama-sama menghijaukan kembali hutan mangrove, kehidupan nelayan bisa makin meningkat di mana pun dia berada di seluruh perairan Kabupaten Langkat ini,” ujarnya. (ANT/KR-IFZ)

No comments: