Monday, January 14, 2008

PLTU II Pangkalan Susu

Menhut Diminta Keluarkan Ijin Pelepasan Lahan PLTU Pangkalan Susu


Khusus (Pansus) Kelistrikan DPRD Sumatera Utara meminta Menteri Kehutanan MS Kaban agar dapat memberikan ijin pelepasan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat.

"Saat ini pembangunan PLTU di Pangkalan Susu dengan daya mampu 2x200 MegaWatt (MW) mengalami kendala karena sebagian kecil lahannya belum mendapat ijin pelepasan dari Menhut," kata Ketua Pansus Kelistrikan DPRD Sumut, Asyirwan Yunus, di Medan, Kamis.

Menurut anggota Komisi D DPRD Sumut itu, PLTU tersebut segera akan dibangun dan PT PLN saat ini tengah bersiap untuk melakukan pembebasan lahan. "Tetapi ada beberapa kendala yang dihadapi, salah satu yang mendasar terkait pelepasan sebagian kecil dari lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTU tersebut.

Jika Menhut memberikan ijin pelepasan sebagian lahan itu, maka PLTU itu akan segera dibangun karena PLN juga siap membayarkan ganti rugi lahan itu," katanya. Lebih jauh Asyirwan menyebutkan PLTU itu akan dibangun pada areal seluas 150 hektare, karenanya Menhut diharapkan dapat segera mengeluarkan ijin pelepasan dari sebagian kecil lahan yang dibutuhkan tersebut.

Sementara untuk Amdalnya, anggota dewan dari Fraksi bintang Reformasi itu mengatakan saat ini masih dalam proses penyusunan. "Mungkin dalam waktu dekat Amdal PLTU itu sudah selesai," katanya.

Menurut dia, jika PLTU dengan daya mampu 2x200 MW di Pangkalan Susu itu selesai dibangun, maka seluruh kebutuhan pasokan listrik di Sumatera Utara akan terpenuhi. Pasokan listrik Sumut bahkan bisa berlebih jika pembangkit listrik di Sarulla dan Labuhan Angin juga selesai dibangun. "Harapan kita PLTU di Pangkalan Susu bisa segera dimulai dengan harapan bisa rampung pada tahun 2011," katanya.

1 comment:

KeSEMaT said...

Terima kasih telah mengunjungi KeSEMaTBLOG. Sayang sekali, kami belum memiliki Biro KeSEMaT di Sumatera, terutama di Sumatera Utara. Saat ini, kami masih fokus di Jawa Tengah. Namun demikian, kami pernah diminta bantuan LSM dan CV rekanan kami, untuk menjadi Tim Ahli pekerjaan mangrove di Nangroe Aceh Darussalam. Kalau ada kesempatan, ingin sekali kami ikut merehabilitasi mangrove di Sumatera Utara. Mungkin Anda bisa memfasilitasi?