Monday, July 18, 2011

Tapteng Ternyata Kaya; 1.057 Ha Lahan Mengandung Emas dan Perak

Tapanuli Tengah, (Analisa)

Tapanuli Tengah yang selama ini hanya dikenal sebagai kabupaten penghasil ikan terbesar di kawasan pantai barat Sumatera Utara, ternyata kaya akan emas dan perak.

Hal itu baru terungkap setelah adanya upaya eksplorasi dilakukan oleh salah satu perusahaan tambang emas dan perak yang selama ini beroperasi di Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, PT Agincourt Resource.

Hasil eksplorasi mereka, terdapat 1.057 hektar lahan mengandung potensi emas dan perak yang cukup potensial di Desa Anggoli, Kecamatan Sibabangun, Tapteng dan beberapa daerah di Kecamatan Pinangsori. Dari hasil eksplorasi awal, rata-rata kandungan emas yang ada di dua kecamatan tersebut mencapai enam gram per hektar, demikian juga perak.

Superintendent Eksplorasi Regional PT Agincourt Resource, Ir Dunan Madong Siregar dikonfirmasi Analisa di gedung dewan Tapteng usai pertemuan dengan pihak DPRD dan Pemkab Tapteng mengatakan, hasil eksplorasi permukaan tanah yang dilakukan di Desa Anggoli Kecamatan Sibabangun dan beberapa kawasan di Kecamatan Pinangsori, pihaknya menemukan potensi kandungan emas dan perak yang cukup lumayan, bahkan diperkirakan akan lebih besar daripada yang mereka temukan di Batangtoru.

"Dari hasil penelitian dan eksplorasi permukaan tanah yang kami lakukan di beberapa kawasan tepat di Desa Anggoli dan Pinangsori, kami menemukan adanya potensi kandungan emas dan perak yang cukup menjanjikan. Di Desa Anggoli terdapat 709 hektar lahan yang memiliki kandungan emas dan perak, sedangkan di Pinangsori itu ada 348 hektar lahan yang kami perkirakan. Namun jumlah kandungan pastinya kami belum tahu pasti, karena kami harus terlebih dahulu melakukan eksplorasi bawah tanah," terang Dunan.

Namun dari perkiraan temuan awal, lanjutnya, potensinya cukup besar yakni berkisar enam gram per ha, bahkan kemungkinan bisa lebih besar jumlahnya daripada yang ada di Batang Toru yang pada akhir 2011 ini akan mulai dieksploitasi (diambil hasilnya) atau yang ada di Pahae Kabupaten Taput. "Yang menjadi kendala saat ini adalah biaya untuk melakukan ekplorasi bawah tanah ini yang cukup besar, karena harus menggali tanah cukup dalam dengan peralatan yang mahal. Sekarang kami lagi menunggu peralatannya, supaya eksplorasi bawah tanah bisa segera dilakukan. Apalagi izinnya dari Pemkab Tapteng pun sudah keluar," tuturnya.

Dikatakan, selama ini pihaknya baru melakukan eksplorasi di dua kawasan saja, yakni di Anggoli dan Pinangsori dengan hasil yang cukup menjanjikan. Menurutnya, tak tertutup kemungkinan kandungan emas dan perak maupun bahan tambang berharga lainnya juga terdapat di berbagai kawasan lain di Tapteng.

"Yang baru kami eksplorasi hanya di kawasan itu, belum ke daerah lain. Jika di dua kawasan itu terdapat potensi emas dan perak yang cukup menjanjikan, tak tertutup kemungkinan di kawasan lain di kecamatan-kecamatan yang ada di Tapteng kandungan logam mulia seperti emas, perak maupun bahan tambang berharga lainnya juga ditemukan. Kalau nantinya pihak PT Agincourt memrogramkan, tentunya dengan seizin Pemkab Tapteng, kami akan eksplorasi serupa di daerah lain," tuturnya.

Selain kawasan Kabupaten Tapanuli Tengah, wilayah Tapanuli Utara juga memiliki kandungan emas khususnya di Kecamatan Pahae, dengan luas lahan sekitar 300-an ha. "Jadi selain Batangtoru dan Tapteng, Taput juga memiliki potensi emas dan perak di sekitar Kecamatan Pahae. Dari eksplorasi awal kami, terdapat sekitar 300-an hektar lahan di sana berpotensi mengandung emas dan perak," jelasnya.

Dunan Madong Siregar yang menghabiskan lebih dari 20 tahun bekerja di pertambangan emas di Kalimantan Timur ini mengaku, awalnya terkejut saat dipanggil perusahaan tempatnya bekerja, yakni PT Agincourt untuk bertugas di Batangtoru, Tapsel yang merupakan kampung halamannya.

"Saya terkejut karena selama ini tak ada yang memperkirakan di Sumatera Utara ini terdapat kandungan emas dan perak, kalau batubara atau minyak mentah, memang ya banyak. Buktinya, kenapa dari dahulu tidak ada pihak yang melakukan penambangan emas dan perak di Sumut, karena mungkin para ahli belum melihat potensinya. Tapi setelah saya terjun langsung melakukan eksplorasi, ternyata kandungan emas dan perak, khususnya di Tapsel, Tapteng dan Taput cukup banyak serta menjanjikan. Jika potensi ini bisa dikelola dan dimanfaatkan, saya yakin kawasan ini akan lebih maju dimasa yang akan datang," harapnya. (yan)

Analisa

No comments: