Wednesday, September 30, 2015

Peluang Usaha Pemanenan Padi; Petani Abdya Sulit dapatkan pemotong padi



Blangpidie, (Analisa). Petani Aceh Barat Daya (Abdya) kesulitan mendapatkan jasa buruh potong padi. Akhirnya, hampir sebagian padi yang telah memasuki panen hingga kini belum dipotong. Jika dibiarkan terlalu lama, padi yang telah menguning itu akan rontok dengan sendirinya.
Petani di Kecamatan Manggeng, Fazli, kepada wartawan, Selasa (29/9) mengaku kesulitan mencari buruh potong padi, sementara padi yang ditanam sejak Juni harus segera dipanen karena kalau tidak bulir padi bakal rontok.
Diakuinya, dia telah mencari jasa buruh hingga ke kecamatan lain, namun tak kunjung didapat. Rata-rata, buruh yang dijumpainya sedang memotong padi di daerah lain.
Dia bahkan telah berupaya menghubungi pemilik mesin pemotong padi yang disediakan Pemerintah Kabupaten Abdya. Namun, juga sedang sibuk melakukan pemotongan padi di sawah lain.
Kesulitan mencari pemotong padi juga diutarakan petani lainnya, Usman yang mengaku harus memotong sendiri padinya dengan dibantu istri. Padahal, dia sudah berupaya mencarinya, tapi tak mendapatkannya.
“Panen tahun lalu tidak sesulit ini, para penyedia jasa pemotongan padi mudah didapatkan, bahkan mereka sendiri yang menawarkan jasa kepada pemilik sawah. Hampir semua wilayah yang saya kunjungi sudah ada jadwal masing-masing,” ujarnya.
Menurutnya, tanam serentak yang dicanangkan Pemkab Abdya sudah bagus dan membuat hasil panen petani meningkat serta terhindar dari berbagai macam penyakit pada tanaman padi. 
Namun sayang, sarana untuk mendukung proses tanam serentak justru belum tercukupi, seperti mesin pemotong padi yang masih relatif sedikit dan beberapa unit diketahui dalam kondisi rusak. 
“Ke depan, kami berharap pemerintah dapat menyediakan mesin pemotong padi dalam jumlah yang cukup agar petani punya arternatif jika tidak menemukan buruh pemotong padi,” tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Abdya, Maswadi mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Aceh agar meminjamkan mesin pemotong padi supaya tidak ada lagi petani yang gagal memanen padi mereka.
Pada masa tanam yang akan datang, tepatnya saat musim panen tiba, pihaknya akan membentuk kelompok pemotong padi dengan jumlah ratusan kelompok agar petani di Abdya tidak kesusahan mencari tukang potong padi.
“Saat memasuki panen nanti yang diperkirakan pada April 2016, masing-masing wilayah sudah memiliki kelompok pemotong padi. Jadi, budaya gotong royong itu perlu dihidupkan kembali,” tutupnya. (ags)

No comments: