Jakarta - Prihatin dengan kondisi pulau-pulau terluar Indonesia, Politeknik Telkom akan membuat situs pulau-pulau tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga pulau tersebut dari klaim negara tetangga.
"Ya minimal kita jagain itu pulau-pulau terluar di Indonesia dengan membuat situsnya. Sehingga dunia tahu kalau pulau tersebut itu milik kita. Milik Indonesia," ujar Nina Kurnia Hikmawati, Marketing and Cooperation Manager Politeknik Telkom saat berbincang dengan detikINET, Jumat (20/8/2010).
Menurutnya, saat ini banyak yang tidak mengetahui keberadaan pulau-pulau terluar yang menjadi perbatasan Indonesia dengan negara tetangga. Bahkan, sambung wanita ayu ini, saat dicari di mesin pencari pun sangat terbatas informasinya.
"Contohnya Sebatik. Pulau yang menjadi perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia saja, orang lebih mengenalnya pulau tersebut milik Malaysia. Padahal pulau tersebut separuhnya juga milik Indonesia," jelasnya.
Nina berharap dengan adanya situs-situs tersebut nantinya akan menggugah kesadaran serta kepedulian dari masyarakat Indonesia akan pentingnya keberadaan pulau-pulau atau wilayah-wilayah perbatasan tersebut.
"Setidaknya kita menjaga pulau-pulau tersebut di dunia maya agar tidak diklaim negara lain," tegasnya.
Sebagai pilot project, situs sebatikindonesia.com awal bulan lalu diluncurkan. Situs yang dibuat oleh dua mahasiswa yang kampusnya beralamat di Jalan Telekomunikasi, Terusan Buah Batu, Bandung ini tidak hanya menampilkan informasi tentang pulau tersebut. Tapi juga konten elearning disisipkan.
"Nanti akan ditambahkan dengan konten pelayanan kesehatan dan pemerintahan. Ditambah dengan konten elearning untuk pendidikan masyarakat setempat," jelasnya.
Disinggung mengenai terbatasnya infrastruktur di wilayah-wilayah perbatasan, Nina mengaku pihaknya hanya membuatkan situs serta aplikasinya. Sedangkan untuk infrastruktur jaringan internet, hal tersebut disokong oleh Telkom.
"Kita didukung oleh Telkom. Jadi infrastruktur dan web hosting disediakan oleh Telkom. Kita yang buat dan nantinya kita akan training masyarakat atau pemda setempat agar mereka bisa mengelola situs yang telah kita buat," tukasnya.
Sebelumnya awal Agustus lalu, Telkom membangun desa cyber dengan jaringan full access broadband di Sebatik. Kampung tersebut berbatasan langsung dengan Malaysia.
Andrian Fauzi - detikinet
No comments:
Post a Comment