Monday, October 27, 2008

Investor Tiongkok Bangun PLTU di NTT

[KUPANG] Seluruh mesin Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang akan dibangun di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menggunakan mesin buatan Tiongkok karena tender pengadaannya dimenangkan investor Tiongkok. Demikian General Manager PT PLN Wilayah NTT, Amir Rosidin kepadaSP, di Kupang, Sabtu (28/6) pagi.

Dijelaskan, saat ini sedang dilaksanakan pembangunan PLTU di Ropa, utara Kabupaten Ende dengan kapasitas 2 x 7 megawatt (MW). Sementara itu, dipastikan pembangunan PLTU 2 x 15 MW di Bolok (Kupang) dan 4 x 6 MW di Atambua (Kabupaten Belu) yang berbatasan dengan Timor Leste. Sehingga, kebutuhan pelayanan listrik bagi masyarakat dapat terpenuhi.

Ia mengakui, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat NTT, PLN mengoperasikan 415 unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), melayani 204.620 pelanggan dengan daya terpasang 105,28 MW. Terdiri dari 140.862 pelanggan rumah tangga (66 persen), 31.332 pelanggan bisnis (16 persen), 8.472 pelanggan industri (4 persen), dan sisanya 26.100 pelanggan sosial, pemerintah dan lainnya (14 persen).

Menurut Amir, saat ini rasio elektrifikasi masih 25 persen. Di mana, 16 wilayah kecamatan yang belum tersentuh pelayanan listrik karena kondisi geografis wilayah yang terdiri atas 566 buah pulau kecil dan besar. Kondisi inilah yang cukup menyulitkan PLN untuk melakukan pengembangan, terutama membangun PLTD baru.

Dijelaskan, seluruh mesin pembangkit yang ada saat ini sudah berusia rata-rata di atas 15 tahun. Sehingga, diperlukan adanya penambahan pembangkit baru agar dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Sedangkan, untuk kestabilan pelayanan listrik akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), secara bertahap dilakukan konversi BBM dari jenis High Speed Diesel (HSD) ke jenis Marine Fluid Oil (MFO)yang harganya jauh lebih murah.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya akan terus mendorong realisasi pembangunan sejumlah PLTU yang sudah diprogramkan, termasuk pembangunan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu berkapasitas 2 x 2,5 MW serta pengoperasian PLTP Mataloko yang berkapasitas 2,5 MW. Selain itu, segera dibangun pula Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berkapasitas 2 MW di Kapan, Timor Tengah Selatan.

Selektif

Ia menambahkan, pihaknya tidak menutup penyambungan bagi pelanggan baru, meskipun terdapat kekurangan daya. Penyambungan dilakukan secara selektif, disesuaikan dengan kemampuan daerah. Kepada calon pelanggan yang masih tercatat dalam daftar tunggu, diharapkan dapat bersabar hingga dapat terlayani setelah penambahan pembangkit baru tersebut.

PLN segera bersurat ke sejumlah sekolah teknik (kejuruan) di daerah pembangunan PLTU, agar menyiapkan 10 siswa terbaik untuk diseleksi dan diberikan pelatihan di sejumlah PLTU yang sudah beroperasi di dalam negeri.

Para siswa terbaik tersebut, selanjutnya akan dipekerjakan sementara (magang) di PLTU di Tiongkok dalam rangka transfer teknologi. Mereka juga akan dilibatkan pada saat pemasangan instalasi PLTU serta pengetesan mesin. Sehingga diharapkan, mereka dapat mengatasi gangguan ketika PLTU mulai beroperasi secara maksimal.

Sementara itu, PT PLN Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara (Sumut), Aceh, dan Riau (Pikitring Suar) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumut berkekuatan 400 MW di daerah Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumut.

Pembangunan PLTU ini dimaksudkan untuk mengatasi sebagian kekurangan pasokan listrik di Sumut yang selama ini menjadi sorotan masyarakat. Kedua unit mesin pembangkit yang akan dibangun ini masing-masing berkapasitas 200 MW. Mesin pembangkit unit satu diharapkan siap dan berproduksi Agustus 2010, sedangkan unit dua akan beroperasi November 2010, kata General Manager PT PLN Pikitring Suar, Indra Pribadi seusai menemui Gubernur Sumut H Syamsul Arifin, di Medan, Jumat (27/6).

Mesin pembangkit PLTU tersebut akan dibangun oleh 3 konsorsium yakni kontraktor Chuan Dong dari Tiongkok, PT Bagus Karya Jakarta dan PT Nincek Bandung dengan nilai kontrak sebesar US$ 270 juta.

Saat ini dikatakan tanah untuk lokasi pembangunannya sudah tersedia dan sudah selesai pembebasan yakni seluas 105 ha, dan saat ini sedang dilakukan land clearing, termasuk pembangunan akses jalan ke lokasi.

Dalam proses pembangunannya pihak kontraktor melibatkan tenaga kerja lokal sebagai upaya memberdayakan tenaga kerja yang ada di daerah ini, sekaligus membuktikan bahwa pembangunan ini mampu membuka lapangan pekerjaan bagi daerah Sumut, katanya. [120/151]

http://www.koranindonesia.com/2008/06/28/investor-tiongkok-bangun-pltu-di-ntt/

No comments: