Monday, October 27, 2008

Kontrak Pembangunan 10 Pembangkit Listrik Senilai 2,047 M Dolar AS Diteken

Selain melakukan peresmian dua lapangan migas dan menyaksikan penandatanganan kontrak migas, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menghadiri acara pembukaan SPE-APOGCE 2007 juga menyaksikan penandatanganan kontrak pembangunan 10 pembangkit listrik dengan total investasi sekitar 2,047 miliar dolar AS.


''Ke 10 proyek itu terdiri lima proyek EPC program percepatan pembangkit listrik 10 ribu MW dan lima murni IPP atau listrik swasta,'' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Selasa (30/10) saat jumpa pers. Penandatanganan kontrak dilakukan antara PT PLN dengan para investor dan pengembang. Dari pihak PT PLN diwakili oleh Dirut PT PLN Eddie Widiono Suwondo. Sedang kalangan pengembang dan investor diwakili oleh para pimpinannya masing-masing.

Untuk kontrak EPC masing-masing adalah PLTU 2 NTB (2x25 MW) di Endog, Lombok Barat kontraktor PT Barata Indonesia dengan investasi 69,98 juta dolar AS. PLTU 2 Sulut (2x25 MW) di Moinit, Minahasa Selatan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dengan investasi 79,94 juta dolar AS. PLTU Gorontalo (2x25 MW) di Ilangota, Gorontalo Utara oleh Kontraktor PT Meta Epsi senilai 71,4 juta dolar AS.

Kemudian PLTU Lampung (2x100 MW) di Sebalang, Lampung oleh kontraktor konsursium PT Adhi Karya & Jiangxi Electrical Power Design Institute dengan investasi 220,1 juta dolar AS. Serta PLTU 2 Sumatera Utara (2x200 MW) di Pangkalan Susu, Langkat oleh konsursium Guangdong Power Engineering Corp dan PT Nincec Multi Dimensi serta PT Bagus Karya dengan investasi 383 juta dolar AS.

Sedang untuk kontrak IPP masing-masing adalah PLTU Molotabu (2x10 MW) di Gorontalo dengan pengembang PT Tenaga Listrik Gorontalo dengan investasi 20 juta dolar AS. PLTU Kalimantan Timur (2x25 MW) di Samboja, Kaltim oleh PT Indo Ridlatama Power dengan investasi 50 juta dolar AS.

Selanjutnya adalah PLTA Poso (3x65 MW) di Pamona, Poso oleh PT Poso Energy dengan investasi 398,5 juta dolar AS. PLTU Baturaja (2x112,5 MW) di Keban Agung, Sumsel oleh PT Priamanaya Djan International dengan investasi 225 juta dolar AS. Serta PLTP Sarulla (330 MW) di Sarulla, Sumut oleh PT Pertamina Geothermal Energy dan konsursium Medco-Ormat-Itochu.

http://menteri.esdm.go.id/berita_mesdm.php?news_id=460

No comments: