Thursday, October 16, 2008

Khawatir Krisis Keuangan Berlanjut Harga Minyak dan Emas Dunia Terus Turun

Harga minyak dunia turun drastis, Kamis (16/10), dengan minyak mentah diperdagangkan pada harga 67 dolar per barel, tingkat terendah dalam lebih dari 15 bulan terakhir. Penurunan ini, menurut para analis, terkait dengan krisis keuangan global yang mengurangi permintaan energi dunia.

Harga minyak mentah untuk pengiriman pada bulan November telah merosot ke posisi 67,17 dolar per barel -- titik terendah sejak akhir Mei 2007

"Ketakutan akan krisis keuangan global yang memicu pada berkepanjangannya kemerosotan ekonomi telah membuat permintaan akan minyak berkurang," kata Victor Shum dari konsultan energi Purvin and Gertz.

Trend ini berbanding terbalik dengan yang biasa terjadi saat bulan-bulan akhir tahun, harga minyak cenderung melonjak karena permintaan yang cenderung meningkat.

Banyak analis yang memperkirakan harga minyak akan terus menurun dan Organisasi Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) telah pun menurunkan estimasi pertumbuhan minyak dunia karena krisis global yang terjadi saat ini.

Bayang bayang krisis keuangan juga berdampak negatif pada harga emas dan perak, yang terus turun.

Di New York, pada perdagangan Kamis siang, harga emas jatuh lebih dari 6 persen menjadi 792,50 dolar sebelum pulihan sedikit pada harga 798,25/800,75.

Harga perak juga turun, merosot lebih dari 7 persen menjadi 9,50 dolar AS per ounce, tapi pada penutupan perdagangan di New York, Kamis sedikit membaik ke posisi 9,67/9,75 dolar.

“Harga emas dan perak turun karena ketakutan atas prospek ekonomi global saat ini,” kata Tom Hartmann, pedagang emas di Altavest.

Sementara itu di pasar uang, euro dan dolar menguat. Dalam perdagangan Kamis di New York, Euro diperdagangkan pada tingkat 1,33 dari 1,34 dolar sebelumnya.

Sementara itu dolar meningkat menjadi 100,64 yen Jepang dari 100,13 yen sebelum. Euro diperdagangkan pada harga 134,91 yen dari posisi 135,19 yen. Poundsterling Inggris diperdagangkan pada harga 1,7182 dolar dari posisi 1,7271 dolar. (Rtr/tkz)

No comments: