Friday, July 6, 2012

Bandara Kuala Namu ‘Soft Launching’ Maret 2013


(Analisa/qodrat alqadri) Anggota Komite II DPD RI, Jumat (6/7) meninjau kesiapan Bandara Kuala Namu. Sejauh ini kesiapan fisik Bandara Kuala Namu mencapai 83 persen dan diharapkan sudah bisa soft launching Maret 2013.
Medan, (Analisa). Hingga saat ini pembangunan bandar udara (Bandara) Kuala Namu sudah mencapai 83 persen dan pada Maret 2013 diperkirakan sudah ‘soft launching’.
"Seluruh infrastruktur gedung, landasan dan fasilitas penunjang lainnya akan rampung akhir tahun ini sehingga pada Maret 2013 sudah bisa soft launching," ujar Pimpinan Project Implementation Unit (PIU)/Satuan Kerja (Satker) Kuala Namu PT Angkasa Pura II Joko Waskito didampingi Satker pemerintah Darfin Sinaga ketika menerima kunjungan Komite II DPD RI di Bandara Kuala Namu, Jumat (6/7).

Meskipun demikian kata Joko, kapan Bandara Kuala Namu dioperasikan sepenuhnya, tergantung pemerintah. "Maret tahun depan sudah soft launching tapi kapan resminya beroperasi tergantung keputusan pemerintah," ujarnya.

Sejauh ini katanya, pembangunan Bandara Kuala Namu sudah menghabiskan dana Rp5,5 triliun yang berasal dari APBN Rp3,5 triliun dan PT AP Rp2 triliun.

Mengenai kendala utama yang dihadapi Bandara Kuala Namu, kata Joko adalah akses (jalan) ke bandara. "Soal jalan bukan urusan kami. Wewenang kami hanya pembangunan gedung bandara," ujarnya.

Menanggapi soal akses ke Bandara Kuala Namu Kabid Pelaksanaan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional I Kementerian Pekerjaan Umum Risman Sibarani yang hadir pada kesempatan itu menjelaskan, akses jalan ke Bandara Kuala Namu dari Tanjung Morawa (Kayu Besar) bisa selesai akhir tahun ini. "Kami optimis jalan dari Tanjung Morawa ke Bandara Kuala Namu selesai akhir tahun ini," ujarnya.

Namun lanjutnya, pada akhir tahun ini dari empat lajur jalan yang direncanakan baru bisa diselesaikan dua lajur. Dua lainnya menyusul dikerjakan.

Sementara jalur kereta api dari Medan ke Bandara Kuala Namu menurutnya, akan rampung November 2012.

Jalan Tol 3 Tahun Lagi

Sedangkan jalan tol dari Lubuk Pakam ke Bandara Kuala Namu ia memperkirakan baru akan selesai tiga tahun mendatang. "Kalau untuk jalan tol paling bisa selesai tiga tahun mendatang," ungkapnya.

Kendala yang dihadapi menurut Sibarani masalah pembebasan lahan. Jalan sepanjang 18 km tersebut lahannya baru selesai dibebaskan 46 persen.

Melihat kondisi ini anggota Komite II DPD RI yang juga asal Sumatera Utara Parlindungan Purba mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah akses ke Bandara Kuala Namu. "Akses jalan ke Bandara Kuala Namu mendesak untuk segera diselesaikan. Kalaupun Bandara Kuala Namu bisa selesai dan beroperasi Maret 2013, jika akses ke bandara tersebut tidak mendukung maka dikhawatirkan pengoperasiannya secara resmi bisa tertunda," ujarnya.

Parlindungan yang datang bersama 31 anggota Komite II DPD RI mendesak agar akses jalan tersebut segera diselesaikan agar tahun depan Bandara Kuala Namu bisa benar-benar beroperasi sebagaimana harapan masyarakat Sumatera Utara.

Demikian juga soal keterlibatan pemerintah daerah dalam pembangunan jalan tol, seluruh anggota Komite II DPD RI mendesak agar pemerintah daerah turut berperan. "Saat ini saham asing 90 persen dan pemerintah pusat 10 persen. Harusnya pemerintah daerah ambil bagian sehingga ketika Bandara Kuala Namu beroperasi jangan hanya jadi penonton," ujar mereka. (rrs)

No comments: