Wednesday, February 27, 2008

TNI AU BANGUN LANUD TIPE C DI TARAKAN

Markas Besar (Mabes) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) berencana membangun Pangkalan Udara (Lanud) tipe C di Tarakan, Kalimantan Timur pada 2007.

Persyaratan administrasi pembangunan Lanud Tipe C di Tarakan itu sudah terpenuhi dan akan segera dilakukan pembangunan fisiknya pada pertengahan 2007, kata Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AU Marsekal Pertama Daryatmo ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Selasa.

"Pembangunan lanud di Tarakan itu secara umum dimaksudkan dalam rangka gelar pertahanan negara khususnya di wilayah Timur Indonesia," katanya menambahkan.

Daryatmo menjelaskan, pembangunan Lanud Tarakan itu sudah lama direncanakan Mabes TNI namun karena keterbatasan anggaran, pembangunan lanud tipe C itu baru dapat dilaksanakan pada pertengahan 2007.

Rencana tersebut oleh Panglima TNI telah disetujui melalui surat No. B/880-09/29/13/Sru tanggal 22 Maret 2006 tentang persetujuan peningkatan status Pos TNI AU Tarakan menjadi Lanud TNI AU tipe C selain itu juga keputusan Kasau No. Kep/05/IV/2006 tanggal 21 April 2006 tentang peningkatan status Pos TNI AU.

Kadispen TNI AU menambahkan, pembangunan lanud di lahan seluas 168 hektare itu sekaligus menjadi pangkalan aju pesawat tempur seperti F-16 dan Sukhoi, termasuk untuk melakukan manuver yang jauh sampai ke ujung perbatasan wilayah Kalimantan Timur.

Pembangunan lanud direncanakan seluas 168 hektar terdiri dari 60 hektar tanah Ditjen Perhubungan Udara yang digunakan bersama dengan TNI AU, fasilitas yang dibangun berupa taxi way dan apron.

Lahan untuk pangkalan TNI AU seluas 108 hektar merupakan tanah rakyat yang akan dibebaskan oleh Pemda Kaltim untuk kemudian diserahkan kepada TNI AU.

Fasilitas yang dibangun berupa base ops, markas Lanud, kompleks perumahan, dan asrama, sarana oleh raga dan fasilitas pendukung lain.

Rencana anggaran pembebasan lahan seluas 108 hektar tersebut akan dikonsultasikan oleh Gubenur dalam rapat dengan DPRD Provinsi Kaltim untuk mendapatkan persetujuan.

Sumber: ANTARA

No comments: